Gerrard Lega Tak Ada Yang Cedera
jpnn.com - MIAMI - Inggris menghadapi serangan badai dalam laga uji coba terakhirnya di Sun Life Stadium, Miami, kemarin dini hari WIB (8/6). Badai pertama, laga harus terhenti 40 menit karena petir. Badai kedua, laga melawan Honduras itu diwarnai banyak tekel keras. Untungnya, dua badai tersebut tak sampai mereduksi kekuatan tim asuhan Roy Hodgson itu.
Masalahnya, performa Inggris justru semakin tak meyakinkan jelang laga perdana melawan Italia pada 14 Juni mendatang. Setelah hanya mampu seri 2-2 melawan Ekuador, kemarin Three Lions bermain imbang tanpa gol dengan Honduras. Padahal, Honduras bisa disebut sebagai salah satu tim terlemah di Piala Dunia 2014.
Inggris memang dominan dengan penguasaan bola 64 persen. Tapi, mereka tumpul di pucuk serangan. Sejumlah peluang tidak berhasil dikonversikan menjadi gol. Dari 17 tembakan yang mereka produksi, hanya 8 yang on target.
Daniel Sturridge sempat dua kali dalam posisi one-on-one dengan kiper Noel Valladares. Satu tendangan melebar; satu tendangan lagi berhasil ditepis kiper 37 tahun itu. Inggris juga tak bisa leading meski Honduras bermain dengan sepuluh orang setelah bek kanan Bryan Beckeles diganjar kartu kuning kedua pada menit ke-66.
"Jika Anda melihat peluang yang kami dapatkan, rasanya kami seharusnya bisa membuat hasil berbeda. Kami harus terus belajar, bermain lebih baik, karena lawan terus berkembang," tutur kapten Inggris Steven Gerrard seperti dikutip Daily Mail.
Dalam laga tersebut Honduras memang menerapkan permainan keras. Meski hanya berlabel friendly match, laga berjalan sengit dan tidak "friendly" sama sekali. Honduras tak ragu menghadang para pemain lawan. Total 15 pelanggaran mereka ciptakan. Enam di antaranya berujung kartu kuning.
Gerrard mengharapkan wasit Ricardo Salazar bertindak lebih tegas dari itu. Apalagi, terdapat sejumlah tekel keras yang layak diganjar kartu merah. "Saya sendiri sempat jadi salah satu korban. Saya tidak tahu bagaimana bisa wasit membiarkan pemain lawan menendang bola saat bola itu sedang dikontrol dengan dada. Seharusnya itu kartu merah dan hasil babak pertama bisa berbeda," cetus Gerrard seperti dikutip ITV.
Kepemimpinan Salazar yang payah tersebut menjadi keluhan utama Inggris. Saat babak pertama usai, mereka sempat frustrasi karena hanya jadi bulan-bulanan permainan kasar lawan. Tindakan pemain Honduras itu juga sangat rentan karena hanya berjarak kurang dari seminggu dari laga perdana Inggris di Piala Dunia 2014.
Salazar memang tidak terlalu sensitif terhadap kebutuhan tim-tim peserta Piala Dunia yang menjaga para pemain dari cedera berat. Meski Hodgson dan asisten pelatih Gary Neville berteriak-teriak dari pinggir lapangan, Salazar tak menggubris.
"Bagi kami tidak ada yang mengalami cedera serius saja sudah bagus," cetus Gerrard. (aga/c9/bas)