Gita KDI Impikan Suami Saleh
Senin, 11 Agustus 2008 – 10:43 WIB
’’Sinetronnya tentang percintaan. Ya, masih tema-tema remaja gitu,’’ katanya. Mengenakan jilbab paduan hitam putih, Gita menuturkan bahwa sinetron tersebut pun menjadi wahana syiar bagi Gita. ’’Paling tidak, meski menceritakan pasangan kekasih yang saling jatuh cinta, tidak akan ada adegan sentuhan di situ,’’ kata juara KDI 2005 itu. Kalaupun ada, kata Gita, tidak sampai sentuhan beneran. ’’Paling cuma tangannya yang agak mendekat, tapi tidak sampai nyentuh,’’ ujarnya.
Gita mengaku tak bisa melepaskan hidupnya dari dunia syiar Islam. Meski beberapa FTV sudah dibintangi, Gita tak ingin keblabasan. Begitu pula saat manggung. Gita selalu berupaya membawakan lagu-lagu dakwah.
’’Kalau audience-nya umum, lagu yang dipakai ya lagu Arab yang standar seperti Magadir atau Ya Mustofa,’’ kata mahasiswa yang merangkap kuliah di Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati, Bandung itu.
Menurut Gita, dunia hiburan bukanlah tujuan. Ketenaran dan tawaran membintangi film atau sinetron bukan apa-apa. ’’Itu hanya rezeki. Kalau Tuhan ngasih ya diambil. Kalau nggak, berarti belum waktunya,’’ ungkapnya.
’’Lagian, cita-cita Gita kan bukan itu. Cita-cita Gita lain lagi,’’ imbuhnya.
Apa itu? Gita tersenyum. ’’Cita-cita Gita simpel. Gita ingin memiliki suami yang saleh. Gita juga ingin menjadi istri salihah. Gita ingin memiliki keluarga yang sakinah,’’ katanya mantap. ’’Keluarga lebih utama. Kalau sinetron dan nyanyi, itu sampingan,’’ imbuhnya. (aga/tia)