Gol Telat O'Shea Perpanjang Rekor Buruk Jerman
"Pada menit terakhir, kami terlalu naif. Kami tidak berusaha untuk menahan bola, namun terus saja memainkannya dengan cepat. Saya tidak memiliki penjelasan yang terang soal ini semua," keluh Loew.
Jerman bertekad untuk segera bangkit dan melupakan hasil buruk ini. Sebab, sejatinya, untuk lolos ke Prancis 2016, jalannya masih sangat panjang. Jerman hanya butuh untuk menempati posisi dua besar agar lolos langsung. Pekerjaan yang sebetulnya tidak terlalu susah jika melihat kompetitor Jerman di Grup D. Selain Polandia dan Irlandia, pesaing Jerman "hanyalah" Skotlandia, Georgia, dan Gibraltar.
Tetapi, dengan statusnya sebagai juara dunia, beban Jerman malah bertumpuk-tumpuk. Apalagi seperti kata Loew, lawan-lawan Jerman memiliki motivasi ekstra untuk sebisa mungkin mengambil poin dari Jerman.
Hal itu diakui oleh pencetak gol penyama kedudukan bagi Irlandia, O'Shea. Bek Sunderland tersebut mengatakan bahwa semangat timnya berlipat-lipat saat melawan Jerman.
"Pertandingan berakhir seperti cerita dongeng. Luar biasa. Selain mencetak gol penyama, saya juga mencatat 100 caps. Saya ingin agar momentum seperti ini terus terjaga dan kami bisa lolos ke Prancis," ucap O'Shea kepada Televisi Irlandia, RTE.
"Manajer (Martin O'Neill, red) berbicara kepada kami sebelum pertandingan soal team spirit. Hal itu jelas terlihat malam ini. Kualitas dan mental tak mau kalah membantu kami," imbuh pemain yang melambung namanya ketika bermain untuk Manchester United (1999-2011) tersebut.
Jerman memang tampil dalam kondisi tidak lengkap. Separuh pemain intinya absen karena cedera. Itu termasuk Bastian Schweinsteiger, Marco Reus, dan Mesut Ozil. Andre Schuerrle dan Christoph Kramer juga tidak bisa bermain.
Namun dengan pemain yang ada, Jerman masih mampu menguasi bola sampai 65 persen. Jerman mencatat 19 tembakan, namun peluang sebanyak itu terbuang sia-sia karena penyelesaian yang tidak baik.