Golkar Mesra dengan Pemerintah, Ada yang Cemburu?
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah diduga memberikan dukungan kepada Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar, karena memiliki strategi tertentu yang saat ini tengah dirancang.
Menurut Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin, kemungkinan tersebut sangat terbuka. Karena dalam praktik politik, dikenal apa yang disebut 'politik injak kaki' atau 'politik sandera'.
"Ini praktik politik yang dilakukan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang dianggap memiliki 'catatan politik', dengan memanfaatkan catatan dimaksud untuk menekan. Agar pihak lain itu mau mengikuti atau menuruti kehendak politik pihak bersangkutan," ujar Said, Rabu (18/5).
Pemerintah kata Said, mungkin saja memandang kasus yang pernah menimpa Novanto saat menjabat sebagai Ketua DPR, sebagai 'catatan politik' dimaksud.
Namun begitu terkait bagaimana kemudian prospek hubungan Golkar dengan pemerintah ke depan di bawah kepemimpinan Novanto, menurut Said, pada saatnya akan terbangun hubungan yang lebih mesra lagi. Apalagi dalam Munaslub Golkar telah mengambil keputusan resmi, menyatakan keluar dari Koalisi Merah Putih.
"Kemesraan Golkar dan pemerintah ke depan saya kira akan dimanfaatkan betul oleh Luhut (Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan,red) yang juga kader senior Partai Golkar, untuk memperkuat positioning politiknya di hadapan Presiden Joko Widodo," ujarnya.
Namun demikian Said memprediksi kemesraan Golkar dan pemerintah tentu tak bebas dari masalah. Bagaimanapun juga, di pemerintah saat ini terdapat sejumlah partai lain yang mendukung pemerintahan.
"Boleh jadi partai-partai tidak senang atau sekurang-kurangnya tidak cukup nyaman melihat kemesraan Pemerintah dengan Golkar. Nah, pada bagian ini sangat mungkin muncul kecemburuan politik," ujar Said.(gir/jpnn)