Good News, Peredaran Uang Palsu Turun Signifikan
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat peredaran uang palsu dalam tiga tahun terakhir atau 2014 - 2016 mengalami penurunan signifikan. Dari tahun ke tahun jumlah uang palsu pun bisa dipangkas.
Pada 2014, dari setiap satu juta lembar uang yang diedarkan BI, hanya 21 lembar uang palsu yang muncul. Kemudian 2015, dari setiap satu juta lembar uang yang diedarkan terdapat 13 lembar uang palsu.
Sedangkan pada 2016, dari setiap satu juta uang yang diedarkan, hanya ada 4 lembar uang palsu. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi, keberhasilan bank sentral itu dalam menekan peredaran uang palsu tidak lepas dari kontribusi masyarakat dan kerja sama yang baik dengan Polri.
"Jadi upaya yang telah kita lakukan bersama ini makin baik, makin menunjukkan hasil yang baik. Dari waktu ke waktu baik dari setoran maupun kasus (uang palsu, red) dalam penyeledikan jumlahnya terus menurun. Peran masyarakat juga baik," ujarnya dalam konferensi pers di BI, Jakarta Pusat, Rabu (26/7).
Suhaedi pun meminta masyarakat agar lebih peka dalam menyadari keberadaan uang palsu. "Jika ragu dengan keaslian uang, silakan lapor," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Ditipideksus) Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Agung Setya mengungkapkan, pihaknya akan terus siaga dalam mencegah peredaran uang palsu di masyarakat. Bahkan, Polri juga melakukan penyuluhan kepada para pelaku tindak pidana pemalsuan uang .
"Saya ingin memastikan cara kami mencari dan menemukan uang palsu sudah dengan sistem yang baik. Ini suatu hal yang baik. Kita (juga) fokus menangani pelaku yang dalam LP (lembaga permasyarakatan) untuk mencegah mereka mengulang," tandasnya.(cr4/JPC)