Gubernur Minta Data Kemiskinan
Kamis, 26 Juni 2008 – 11:56 WIB
Dipanggilnya BPS, tiada lain untuk mengetahui secara mendetail terhadap data kemiskinan dan pengangguran di Jabar.
Selain itu, akan mencoba untuk menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk membantu dalam akses permodalan melalui perbankan.
“Lembaga pemerintah maupun swasta pasti terbatas dalam penyerapan tenaga kerja. Karena itu kita akan dorong pada penciptaan lapangan kerja dengan mengembangkan sektor usaha kecil menengah yang produktif. Sehingga, ke depan masyarakat diharapkan bisa menciptkan lapangan kerja baru yang berimplikasi positif terhadap penyerapan tenaga kerja,” ucapnya.
Saat disinggung mengenai nasib KUKM saat ini ditengah kenaikan bahan bakar minyak (BBM), Mustopa menjelaskan, dirinya menjamin bahwa KUKM akan tetap bertahan (survive). Adapun yang menjadi alasan, karena para KUKM sudah memiliki bekal dan mental yang kuat dalam menghadapi kebijakan ekonomi makro yang tidak bisa dielakkan lagi.
Menurut Mustopa, dari 7,4 juta KUKM, yang mengalami dampak akibat kenaikan BBM, paling sekitar 15 sampai 20 persen.
“Sebenarnya yang paling berat bagi KUKM yaitu kenaikan BBM pada 2005 lalu. Karena itu saya berpandangan, kenaikan BBM tahun ini nggak akan berpengaruh cukup signifikan. Sebab, para pelaku KUKM sudah melakukan preventif, di antaranya dengan penyediaan bahan baku sejak jauh-jauh hari. Selain itu, mereka pun telah diberi pelatihan-pelatihan,” pungkas Mustopa. (dni)