Gubernur Papua: JK Bohong soal Freeport
Negara Dapat Besar, Papua Dapat Ampasjpnn.com - JAYAPURA - Gubernur Papua, Lukas Enembe geram dengan sejumlah pernyataan menteri yang menyebutkan bahwa dana triliunan Otonomi Khusus (Otsus) yang diturunkan pemerintah pusat ke Papua belum menunjukkan hasil.
Lukas menilai pernyataan-pernyataan tersebut hanya merupakan kamuflase pemerintah pusat untuk menutupi besarnya kontribusi PT Freeport Indonesia ke negara.“Ini tidak adil karena dana Otsus yang diterima Papua tiap tahun hanya mencapai Rp, 4,5 triliun,”ungkapnya, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Senin (29/2).
Dengan angka itu, sebenarnya berbanding terbalik dengan penerimaan negara dari PTFI yang mencapai USD 37,46 milliar atau sekitar Rp 487 triliun (kurs Rp. 13.000). "Ini yang saya sebut Otsus itu sebenarnya hanya kamuflase. Negara dapat besar tapi Papua dapat ampas,” jelasnya.
Menurutnya, pemerintah pusat tidak memberi respek terhadap rakyat dan tanah Papua yang sumber daya alamnya dieksploitasi, namun tidak menerima imbalan yang setimpal. Oleh karenanya, ia menuntut pemerintah pusat berlaku adil dengan memberikan dana paling kurang Rp 20 trilun untuk dipergunakan oleh rakyat Papua.
“Harusnya kami diberi Rp 10-20 triliun setiap tahun. Untuk apa cuma memberi hampir Rp 5 triliun. Ini tidak adil. Bayangkan betapa luar biasa Papua ini bisa cepat dibangun dan masyarakat bisa disejahterahkan jika kami dikasih Rp10 – 20 triliun setiap tahun,” ucap Gubernur.
Lukas juga meminta kepada pusat untuk tidak memberitakan kebohongan mengenai kontribusi Freeport. “Wapres JK (Jusuf Kalla) mungkin bicara bohong tempo hari yang mengatakan bahwa kontribusi Freeport ke negara hanya Rp 17 miliar. Rp17 miliar apanya, data Freport sudah jelas,” tegasnya. (yan/nat/adk/jpnn)