Gunungkidul Ingin Lanud TNI Dijadikan Bandara Komersial
jpnn.com - jpnn.com - Sebuah bandar udara (bandara) baru sedang dibangun di Kulonprogo, Yogyakarta. Bandara itu sebagai calon pengganti Bandara Adisutjipto yang dianggap sudah tak memadai lagi untuk padatnya penerbangan komersial.
Di tengah pembangunan bandara baru Yogyakarta, kini bergulir wacana untuk menjadikan Pangkalan Udara (Lanud) Gading di Playen, Gunungkidul sebagai bandara komersial. Kepala Desa Gading Sukirman mengatakan, pada 2006 sebenarnya pernah ada wacana pembebasan lahan di sekitar Lanud Gading.
Sepengetahuan Sukirman, pembebasan lahan itu utuk membuat landas pacu sepanjang 1.900 meter di Lanud Gading. lDi sisi barat akan ada perluasan hingga 300 meter, sedangkan di sisi timus seluas 200 meter. “Anggaran pembebasan lahan setiap meter persegi Rp 100 ribu,” katanya mengenang.
Namun untuk wacana pengembangan Lanud Gading sebagai bandara komersial yang akhir-akhir ini muncul, Sukirman mengaku belum menerima pemberitahuan resmi. Jika wacana itu akan direalisasikan, katanya, pasti ada sosialisasi.
Sukirman menambahkan, jika kawasan Lanud Gading akan diperluas maka memerlukan lahan sedikitnya di enam padukuhan. Masing-masing Padukuhan Gading 1, 5, 6, 7, 8, dan Padukuhan Gading 9.
“Saat pembebasan lahan di 2006, pemerintah desa diminta menyediakan lahan sekitar tujuh hektare. Prinsipnya, kalau itu direalisasikan, kami siap memfasilitasi,” terangnya.
Sedangkan Bupati Gunungkidul Badingah tengah mengagendakan pertemuan dengan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi. Pertemuan itu untuk membahasan rencana pembangunan Lanud Gading sebagai bandara komersial.
“Menindaklanjuti surat rekomendasi menteri perhubungan terkait perubahan status dari lanud menjadi bandara perintis digunakan untuk menunjang kegiatan pariwisata,” kata Badingah.(gun/hes/jpg/ara/jpnn)