Guru Baru Suka Ciumi Murid
jpnn.com - SURABAYA - Wali murid SDN Rangkah 7 Surabaya berdatangan ke sekolah kemarin (12/11). Mereka tidak terima ulah salah seorang guru yang gemar mencium dan meraba-raba muridnya. Setelah diprotes orang tua, guru asusila itu ternyata hanya dipindahtugaskan dinas pendidikan. Belum ada sanksi berat.
Para wali murid datang bersama Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono. Kepada Kepala SDN Rangkah 7 Maria Setyawati, mereka menyatakan protes terhadap ulah si guru. Menurut Mardiana, salah seorang wali murid, kedatangan mereka merupakan bentuk rasa jengkel kepada sekolah yang dinilai lambat bertindak.
''Anak saya melapor, guru baru yang bernama Lestariono bertindak kurang sopan kepadanya. Masa kalau mau masuk kelas, setelah cium tangan, gurunya peluk-peluk dan cium pipi anak saya,'' ungkap Mardiana. Para siswi mengaku mengalami hal itu sejak guru baru tersebut mengajar di kelas VI B atau sejak tahun pelajaran 2013/2014. Kata anak-anak, guru mereka juga bilang, jika ada siswi yang dapat nilai jelek, dia disuruh membuka pakaian di kelas.
Diadui anaknya, Mardiana dan beberapa wali murid lain meminta penjelasan pihak sekolah. Mereka berani melakukan itu setelah salah seorang siswi dicium si guru hingga membekas di bagian bibirnya. ''Sepekan lalu, tepatnya 4 November, anak saya cerita ada temannya yang dicium hingga membekas. Langsung hari itu juga kami datang ke sekolah,'' ungkap Mardiana.
Cerita itu dibenarkan beberapa siswi yang mengaku juga sering dicium dan diraba guru tersebut. ''Masa kami pas salaman terus ditarik dan dipeluk. Malahan ada yang dipegang-pegang di bagian pantat,'' ujar Mawar (nama samaran) yang juga korban guru itu. Awalnya, anak-anak tak berani melapor ke guru atau kepala sekolah. Waktu itu mereka hanya mengadu ke orang tua masing-masing.
Para wali murid kemarin ditemui Kepala SDN Rangkah 7 Maria Setyawati. Dia mengaku sudah menerima laporan dari seorang wali murid terkait dengan masalah tersebut. ''Sejak munculnya kasus itu sepekan lalu, saat salah seorang wali murid mendatangi sekolah, saya langsung lapor ke dinas,'' ungkap Maria.
Setelah ada laporan dari wali murid, hari itu juga (4 November, Red) guru yang bersangkutan dipindahtugaskan. ''Kapasitas saya hanya melaporkan. Kemudian, hari berikutnya guru yang itu dipindah ke kantor UPTD BPS Mulyorejo,'' jelas Maria.
Dia membenarkan guru yang bersangkutan memang baru ditugaskan di sekolah ini sekitar dua bulan lalu dari SDN Gading IV Surabaya. Maria mengelak jika sekolah dianggap tahu sejak awal tindakan asusila guru tersebut. ''Saya memang kecewa atas tindakannya. Tapi, itu sudah ditangani dinas,'' ujarnya. Para wali murid kecewa karena guru yang bersangkutan tak segera ditindak tegas oleh dinas maupun sekolah.
Baktiono mengaku akan memanggil dinas pendidikan. ''Ini bisa disebut menodai dunia pendidikan Surabaya jika guru tersebut tak segera ditindak. Kami akan memanggil kepala dinas pendidikan untuk meminta konfirmasi,'' ungkap Baktiono. Dia juga menyesalkan lambatnya penanganan dinas kepada guru tersebut. Menurut Baktiono, jika status guru itu PNS, seharusnya dia bisa ditindak dengan pemecatan secara tidak terhormat. (zal/mas/roz)