Gusma: Anak Muda Harus Berdaya Saing dan Berdaya Pikat
jpnn.com, JAKARTA - Sumpah Pemuda adalah ikhtiar yang secara serius digagas oleh para pemuda zaman lalu yang ternyata sampai hari ini nafas perjuangannya masih sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi bangsa kita saat ini.
Politikus Muda PDI Perjuangan Stefanus Asat Gusma mengatakan anak muda harus punya greget. Sumpah Pemuda 1928 itu, kata Gusma, menegaskan tentang gerakan konkret atas kesadaran keragaman, pentingnya persatuan, perlawanan terhadap penjajahan, nasionalisme dan perjuangan yang diolah menjadi satu kesatuan sikap Pemuda Indonesia.
Hanya saja, faktanya sebagai generasi yang melek teknologi dan media sosial justru anak muda saat ini sangat rentan terhadap penyebaran hoaks, ujaran kebencian dan hasutan perpecahan.
“90 tahun Sumpah Pemuda, generasi milenial harus lebih greget. Bangun pagi, jangan malas dan manja, perkuat literasi bacaan dengan menggunakan sumber-sumber yang terpercaya, melatih diri, berorganisasi, dan membangun jaringan. Kalau punya greget, maka anak muda akan punya daya saing dan daya pikat tersendiri,” kata Gusma dalam siaran persnya, Sabtu (27/10).
Menurut Gusma yang juga mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI ini, jika Indonesia anak mudanya Greget, maka kelompok anti-Pancasila yang hobinya korup, intoleran, menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian akan mendapatkan lawan yang tangguh dan ruang gerak kelompok tersebut semakin sempit. Jika anak muda Indonesia punya daya tarik dan daya pikat, maka kreatifitas dan solidaritas akan semakin menjamur sebagai sebuah kesempatan nyata bangsa Indonesia untuk semakin maju dan berdaya saing.
Lebih lanjut, Gusma mengatakan saat ini suasana hajatan politik Pemilu 2019 sudah terasa, saatnya pembuktian!
“Generasi muda harus greget, berdaya saing dan berdaya pikat, kita tunjukkan bahwa anak muda Indonesia punya sumbangsih jelas dalam bentuk kerja nyata untuk masa depan Indonesia,” kata Gusma yang juga Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil Jakarta Barat X.(fri/jpnn)