Haji 2015 Terancam Langka Pemondokan
jpnn.com - JAKARTA - Pelaksanaan ibadah haji untuk jamaah haji sudah selesai dilakukan. Setelah melaksanakan salat Arbain, di Masjid Nabawi, jamaah haji gelombang dua hari ini mulai dipulangkan melalui bandara King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Muhammad Abdul Aziz Madinah.
Jumlah jamaah haji gelombang dua yang dipulangkan via Jeddah berjumlah 33.458 jamaah dari 85 kloter. Rencananya mulai pukul 13.00 waktu Saudi hari ini, jamaah haji gelombang dua mulai tiba di Jeddah.
"Panitia di daker (daerah kerja, red) Jeddah sudah siap menyambut kedatangan jamaah haji gelombang dua untuk transit sebelum terbang pulang ke tanah air," tutur Kasi Pelayanan Kepulangan Jamaah Daker Jeddah Edayanti kepada tim Media Center Haji (MCH) Kemenag kemarin.
Menurut Irjen Kemenag Mochammad Jasin pelaksanaan haji tahun ini yang perlu mendapat perhatian adalah soal pemondokan jamaah. Masalah pemondokan untuk musim haji tahun depan 2015 akan semakin sulit. Karena itu, kata dia, Irjen akan memberikan masukan dan evaluasi ke Kemenag terkait sulitnya pemondokan tersebut.
Menurut dia, Kemenag harus segera mengontrak pemondokan baru untuk menghadapi untuk jamaah haji tahun di depan (2015). Kenapa harus secepatnya dilakukan, karena kemenag terancam akan kelangkaan pemondokan.
Saat dihubungi kemarin Jasin mengatakan awalnya kelangkaan pemondokan terjadi di Makkah. "Yakni dikarenakan proyek perluasan Masjidilharam," paparnya. Akibat proyek perluasan itu, sejumlah pemondokan tua di sekitar Masjidilharam dibongkar.
Kelangkaan pemondokan di Makkah itu membuat pemerintah Indonesia tidak lagi memprioritaskan memilih pemondokan berdasar jarak atau radius dari Masjidilharam. Tetapi kemenag, akhirnya memilih pemondokan berdasar kriteria kelayakan, yakni minimal setara hotel bintang lima. Bagi yang berada di radius 2 km lebih dari Masjidilharam, disiapkan bus penjemput.
Tetapi, pada perkembangan terkini, program perluasan Masjid Nabawi juga menimbulkan konsekuensi pembongkaran pemondokan. "Pemondokan-pemondokan yang dekat dengan Masjid Nabawi rencananya juga akan dibongkar," tutur mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Jasin memperkirakan bakal ada 50 unit pemondokan di sekitar Masjid Nabawi atau wilayah Markaziyah yang bakal dibongkar.
"Rekomendasi tim Itjen supaya jajaran Ditjen PHU (Penyelenggara Haji dan Umrah, red) Kemenag untuk segera mendata pemondokan yang potensial untuk disewa pada musim haji 2015," papar Jasin.
Setelah ketemu rincian pemondokan yang layak disewa, tim harus segera meneken kontrak dengan membayar uang muka sewa pemondokan. Dengan cara cepat ini, Jasin mengatakan bisa mencegah pemerintah Indonesia dari ancaman kelangkaan pemondokan di wilayah Madinah.
Jasin menjelaskan pemondokan di Madinah tentu tidak akan sampai langka 100 persen. Pemondokan di wilayah makam Nabi Muhammad itu tetap ada, tetapi risikonya jaraknya semakin jauh atau tarif sewa pemondokannya mahal sekali.
Jasin mengatakan, rencananya dia bakal tiba di Jakarta Kamis besok. "Evaluasi pelayanan kepulangan jamaah haji juga dilakukan," katanya. (wan/end)