Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Haji Lulung: Yang Punya Dosa Tenang Saja

Sabtu, 18 Juni 2016 – 12:48 WIB
Haji Lulung: Yang Punya Dosa Tenang Saja - JPNN.COM
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham “Lulung” Lunggana. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA  - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham “Lulung” Lunggana angkat bicara mengenai maraknya perdebatan soal dugaan korupsi pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Termasuk soal dasar hukum dalam pembelian lahan yakni antara Peraturan Presiden nomor 71 tahun 2012 dan Perpres Nomor 40 tahun 2014.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini kalau berbicara soal Perpres tersebut berarti itu sudah memasuki perdebatan kekinian. “Kenapa? Kita yang tidak punya dosa dalam persoalan ini selalu berdebat. Yang punya dosa tenang saja,” kata Lulung saat diskusi bertajuk “Mencari Sumber yang Waras” di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/6).  

Nah siapa yang dimaksud berdosa dalam persoalan Sumber Waras ini, Lulung enggan menyebutkan. “Soal siapa, itu nanti di pengadilan,” kata politikus yang juga pengusaha ini.

Lebih lanjut Lulung meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjelaskan ke publik terkait audit investigatif Sumber Waras. Meski dalam peraturannya, BPK tak boleh menjelaskan hasil audit investigatif kepada publik, namun  hal itu sebaiknya dilakukan agar masyarakat tidak bertanya-tanya.

"Bahwa BPK seharusnya mulai dan boleh menjelaskan pada publik tentang audit investigasi yang diminta oleh KPK. Kalau memang sudah dijelaskan itu kan nanti masyarakat jadi tidak bertanya-tanya," ujar Lulung.  

Menurut Lulung KPK seharusnya benar-benar menggunakan audit investigasi BPK untuk memproses penyelidikan kasus ini hingga ke tahap penyidikan. Apalagi BPK  menemukan kerugian negara Rp 191 miliar. “Harusnya tidak sampai pada penyelidikan, tapi dengan penyidikan juga,” imbuh Lulung.(boy/jpnn)

JAKARTA  - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham “Lulung” Lunggana angkat bicara mengenai maraknya perdebatan soal dugaan korupsi

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News