Harapkan Caleg Terpilih Tobat Sebelum Dilantik
jpnn.com - JAKARTA - Dosen ilmu politik dari FISIP Universitas Indonesia, Chusnul Mar'iyah mengatakan bahwa Pemilu Legislatif 2014 sangat berpengaruh terhadap legitimasi kekuasaan untuk lima tahun ke depan. Menurutnya, jika proses pemilu baik maka legitimasi kekuasaan terhadap pemerintahan 2014-2019 akan baik pula.
"Sebaliknya, jika prosesnya penuh dengan kecurangan bahkan tindak kejahatan, maka tingkat legitimisi kekuasaan para wakil rakyat juga akan sangat kecil," kata Chusnul dalam diskusi "Potensi Sengketa Pemilu 9 April 2014" di gedung DPD, Jakarta, Rabu (14/5).
Menurut mantan komisioner KPU RI itu, proses pemilihan calon anggota legislatif yang digelar pada 9 April lalu penuh dengan kecurangan. Bahkan, lanjutnya, kecurangan itu sudah mengarah kepada kejahatan demokrasi.
Karena itu Chusnul mengingatkan agar para caleg terpilih bisa memulai tugas sebagai wakil rakyat dengan niat lurus. "Anggota DPR, DPD dan DPRD yang dulunya merasa menyogok rakyat untuk memperoleh dukungan segera bertobat sebelum bekerja. Kalau perlu tobat nasuha," sarannya.
Untuk pemilu di masa datang, Chusnul mengajak semua elemen masyarakat di luar partai politik untuk bersikap kritis dan saling mengingatkan bahwa menerima suap dari caleg sama artinya menggadaikan hak-haknya. Sebab, jaminan kesehatan dan pendidikan merupakan kewajiban negara yang tidak ada hubungannya dengan iming-iming caleg.
"Begitu rakyat terima suap dari caleg, sama artinya selama lima tahun ke depan penerima suap menggadaikan hak kesehatan, pendidikan dan jaminan sosial lainnya yang disediakan oleh negara untuk dikorup oleh para caleg terpilih nantinya," pungkasnya.(fas/jpnn)