Harapkan Elite Politik Belajar dari Pendiri Bangsa
jpnn.com - JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Mercu Buana, Jakarta, Dr. Heri Budianto mengatakan usia kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 telah membawa bangsa semakin dewasa dalam berpolitik. Menurutnya, kedewasaan politik itu ditunjukkan oleh rakyat dalam pemilihan legistlatif maupun pemilihan presiden 2014 lalu.
"Secara umum saya menilai rakyat telah menjalankan demokrasi dengan baik. Keamanan juga menjadi faktor utama ketika kita bicara demokrasi di negara kita,” kata Heri Budianto Minggu (17/8) kepada JPNN.
Kendati demikian, Direktur Eksekutif PolcoMM Institute ini juga memberikan catatan penting dalam demokrasi khususnya pemilu di Indonesia. Menurut Heri, catatan penting dalam demokrasi khususnya pemilu adalah minimnya keteladan politik yang diberikan elite.
Heri menegaskan bahwa elite politik justru memertontonkan syahwat politik yang besar ketimbang berproses dalam kontestasi secara baik sehingga rakyat dapat belajar dalam pemilu. “Misalnya maraknya politik uang yang dilakukan elite, merupakan pembodohan bagi bangsa,” kata Heri lagi.
Ditambahkannya, kontestasi politik juga dibumbui praktik saling serang dan perbedaan yang ujungnya justru menunjukkan belum siap kalah. "Makna tidak siap kalah itu muncul dari semua kontestasi tingkat daerah maupun nasional,” tegasnya.
Karenanya Heri menegaskan, dalam perbedaan pandangan dan ideologi serta perjuangan politik, elite mesti belajar dari para pendiri bangsa. Sebab, para pendiri bangsa meski berbeda pandangan, ideologi dan perjuangan politik, namun secara pribadi tetap berteman.
"Saatnya perilaku politik Bung Karno dan Bung Hatta menjadi contoh, karena mereka bisa tidak sejalan dalam perjuangan politik, namun tetap baik dalam berteman,” pungkasnya.(boy/jpnn)