Harga Cabai Merah Keriting Masih Melambung Tinggi di Pasar Tradisional, Tetapi...
jpnn.com, BANTUL - Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Yogyakarta memastikan harga cabai merah belum mengalami penurunan setelah naik beberapa waktu lalu.
Meski begitu, stok cabai di pasaran daerah Kabupaten Bantu itu masih mencukupi.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana setelah melakukan peninjauan di pasar tradisional, Selasa (7/11).
Dia mengatakan, hasil pemantauan di pasar tradisional daerah itu harga cabai merah keriting mencapai Rp 60 ribu per kilogram, naik dibandingkan sebelumnya yang rata-rata Rp 25 ribu per kilogram.
"Cabai ini memang menjadi salah satu komoditas yang pemerintah menaruh perhatian, sehingga kemudian bagaimana kami bisa membantu sedikit, membantu agar stok di pasar itu tetap ada," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah bersama Perum Bulog Kanwil Yogyakarta sudah melakukan operasi pasar (OP) sejumlah kebutuhan pokok untuk memastikan ketersediaan di pedagang pasar wilayah Bantul mencukupi, salah satunya cabai.
"Memang kalau cabai ini belum bisa banyak untuk operasi pasar, tetapi setidaknya tetap selalu ada, dan kami ada suport dari DIY dan Bulog. Karena kalau tidak, sudah harganya mahal, tidak ada stok itu akan menjadikan kerawanan, keributan dan sebagainya," katanya.
Dia mengatakan, Pemda DIY sudah memerintahkan jajaran di kabupaten dan kota di provinsi itu guna mencari penyebab atau faktor naiknya harga komoditas cabai di pasaran pada musim kemarau saat ini.
"Kalau menurut saya faktornya karena musim seperti ini, karena cabai itu sulit untuk ditanam, sebab tanaman itu dibutuhkan air yang cukup, tetapi tidak terlalu banyak, sehingga ini yang menyebabkan itu adalah produktivitas berkurang," katanya.
Menurut dia, apabila produktivitas panen cabai petani berkurang, maka akan berdampak pada harga yang meningkat di pasaran, terlebih kebutuhan cabai di masyarakat tidak berkurang, bahkan makin bertambah.
"Kebutuhan cabai semakin banyak, karena sekarang ini apa-apa inovasinya, kalau makanan itu identik dengan yang pedas-pedas," pungkas dia. (Antara/jpnn)