Harga Cabai Rawit tak Pedas Lagi
jpnn.com - JAKARTA - Yang doyan pedas kini bisa sepuasnya makan sambal. Pasalnya, sudah sepekan lebih harga cabai rawit terus menurun. Dari yang tadinya Rp 75 ribu per kilo, turun ke angka Rp 60 ribu, dan sekarang malah Rp 55 ribu.
Endah, karyawan toko grosir Bakti Karya di daerah Cinere mengatakan, harga cabai rawit sudah mulai turun sejak pekan lalu. "Turun terus harganya. Ini harga grosiran Rp 55 ribu per kilo. Malah cabe keriting lebih murah lagi, hanya Rp 20 ribu per kilo," ujar perempuan berjilbab ini, Minggu (27/4).
Hal yang sama diungkap Yatin. Pedagang bumbu dapur di Pasar Pondok Labu ini mengungkapkan, turunnya harga cabai karena stoknya melimpah. "Sekarang harga cabai rawit enggak pedas lagi. Yang cabe keriting malah harganya murah sekali, padahal biasanya Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu per kilo," terang pria berkumis tebal ini.
Ditambahkannya, cabai rawit yang beredar di pasaran terdiri dari dua macam. Cabai yang ukurannya kecil ramping serta berukuran besar panjang.
"Ini cabainya ada yang impor sama lokal. Kalau yang impor rasa pedasnya kurang, sedangkan yang lokal pedasnya kuat," jelasnya.
Turunnya harga cabe ini disambut sukacita ibu rumah tangga dan pedagang makanan. Pasalnya, sambal merupakan sajian utama di setiap rumah maupun rumah makan.
"Alhamdulillah cabai rawit sudah agak murah. Jadi saya tidak perlu tambahkan merica lagi untuk mendapatkan rasa pedas di sambal," aku Sutarman, salah satu pedagang bakso yang biasa mangkal depan Pasar Pondok Labu. (esy/jpnn)