Harga Minyak Turun, Defisit APBN Tetap Tak Tertolong
Selasa, 12 Agustus 2008 – 19:20 WIB
JAKARTA--Penurunan harga minyak dunia tidak bisa menolong defisit APBN. Pemerintah juga kesulitan menurunkan asumsi harga minyak dari USD 130 per barrel, meski harga di pasaran saat ini sekitar USD 113 per barrel. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu Anggito Abimanyu di Jakarta, Selasa (12/8).
Dikatakannya, turunnya harga minyak dunia tidak serta merta menolong defisit APBN, karena meningkatnya konsumsi BBM terutama premium menjadi 38,9 juta kilo liter. Namun, pemerintah masih bisa menempuh cara lain untuk menekan defisit APBN dengan menekan konsumsi minyak tanah.
Mengenai kepastian penurunan asumsi harga minyak APBN, Anggito mengatakan masih akan menunggu proyeksi harga minyak mutakhir dan proyeksi ekonomi dunia. "Kita belum tahu penurunan harga ini apa sementara. Saat ini kita juga masih menunggu proyeksi ekonomi dunia karena proyeksi ekonomi dunia juga bergerak mempengaruhi suplay dan demand minyak dunia, " tukasnya.
Sementara Dirjen Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Mardiasmo mengatakan, pihaknya tengah membahas Rancangan Undang-Undang penghematan BBM untuk disahkan DPR. Hal itu diharapkan dapat membantu menekan konsumsi BBM dengan cara pengenaan pajak bahan bakar, penentuan tarif kendaraan pajak motor yang baru, tarif parkir baru, serta penerapan elektronik Road Pricing. (esy)