Hari Ini Bahas Lagi 5 Isu Krusial, Besok Sinkronisasi Draf Akhir RUU Pemilu
Lukman menambahkan, sebelum rapat masuk dalam pembahasan, dirinya akan menawarkan kepada semua anggota mengenai mekanisme yang akan digunakan. Apakah tetap dengan skema paket atau pembahasan poin per poin.
”Kami ingin mengetahui pandangan fraksi setelah dilakukan lobi-lobi,” ungkap mantan menteri pembangunan daerah tertinggal (PDT) tersebut.
Jika mereka sepakat dengan sistem paket, rapat akan diskors. Selanjutnya, dia mengajak semua ketua kelompok fraksi (Kapoksi) untuk mengadakan rapat terbatas.
Rapat kecil itu akan menentukan paket yang dibahas. Bisa saja empat paket yang selama ini muncul menjadi pilihan.
Ketika paket sudah ditetapkan, rapat pansus dimulai lagi dengan membahas sistem paket yang dibahas di internal Kapoksi.
Menurut pria asal Riau tersebut, rapat dilaksanakan secara musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan variasi paket yang disampaikan dalam rapat. ”Mana paket yang disepakati, itu yang akan diputuskan,” tuturnya.
Fandi Utomo, anggota pansus dari Fraksi Partai Demokrat, mengungkapkan, pihaknya sepakat dengan sistem paket yang akan dibahas dalam rapat pengambilan keputusan. Namun, dia tetap pada pendiriannya selama ini.
Yaitu, parliamentary threshold 3,5 persen, presidential threshold 0 persen, sistem terbuka, kuota hare, dan jumlah kursi per dapil 3–10. ”Sampai sekarang kami belum berubah,” kata dia saat ditemui kemarin.