Hari Ini Penentuan Bank Mutiara
jpnn.com - JAKARTA - Aksi pembelian saham PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) oleh J Trust ditentukan hari ini (20/10).
Bekas Bank Century itu melangsungkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang salah satunya mengagendakan soal persetujuan rancangan pengambilalihan perseroan.
Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Samsu Adi Nugroho mengatakan, pihaknya berharap pemegang saham satu suara menyetujui penjualan Bank Mutiara kepada investor Jepang itu. Mengingat tahun ini merupakan tenggat Bank Mutiara harus lepas sepenuhnya dari LPS.
"Keputusan itu juga bisa mempercepat proses fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan oleh OJK). Sebab, sesuai ketentuan pendaftaran, fit and proper test dilakukan setelah RUPS," ungkapnya kepada Jawa Pos kemarin (19/10).
Samsu memaparkan, RUPSLB nanti dilakukan sebagai rapat dewan komisioner LPS, dengan tata cara penyelenggaraan rapat dewan komisioner, dan tata cara pengambilan keputusan dewan komisioner LPS.
"Hal ini karena sesuai regulasi, semua hak dan wewenang RUPS telah diambil alih LPS. "RUPS juga mengagendakan persetujuan konsep pengambilalihan," katanya.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, LPS menyatakan telah memilih satu calon investor yang layak masuk ke tahap fit and proper test di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Calon pemilik mayoritas saham eks-Bank Century itu adalah J Trust, sebuah perusahaan investasi asal Jepang.
Pada dasarnya yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di OJK hanya satu calon investor. "J Trust kami tetapkan sebagai kandidat untuk mengikutinya," ungkap Samsu.
Kepala Eksekutif LPS Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, J Trust merupakan salah satu calon pemilik yang tidak mempersoalkan masalah hukum Bank Mutiara. Hal ini berbanding terbalik dengan pembeli lain yang meminta bahwa masalah hukum tidak diserahkan kepada pemilik baru.
"Jadi J Trust memang salah satu calon pembeli yang berani mengambil alih kasus hukum itu. Jadi kami bilang dia (J Trust) sebagai salah satu penawar terbaik," kata pria yang akrab disapa Tiko itu.
Tiko mengungkapkan, dari segi kredibilitas harusnya J Trust akan lebih mudah memasuki tahap fit and proper test yang dilakukan OJK. Ini karena perusahaan pembiayaan asal Negeri Sakura itu telah terlebih dahulu masuk ke bisnis perbankan di tanah air melalui anak usahanya, J Trust Asia Pte Ltd, yang membeli saham Bank Mayapada International pada akhir Desember 2013. Kini J Trust Asia memiliki 9 persen saham Bank Mayapada. (gal/oki)