Harry Azhar Didesak Mundur dari Ketua BPK
jpnn.com - JAKARTA - Desakan agar Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Aziz mundur dari jabatan mulai bermunculan, usai disebut-disebutnya nama mantan politikus Golkar itu dalam skandal Panama Papers.
Salah satunya disampaikan Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi. Menurutnya, para pejabat yang terlibat skandal tersebut sebaiknya mengundurkan diri demi menjaga marwah lembaga yang dipimpinnya.
“Nama-nama yang disebut dalam Panama Papars sangat memalukan. Bagi pejabat yang disebut-sebut, seperti Ketua BPK, sebaiknya mundur saja,” ujar Uchok di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (20/4).
Ia menilai, sebagai lembaga auditor negara, BPK seharusnya dipimpin oleh pejabat yang bersih. Dengan begitu, hasil auditnya pun bisa dipercaya masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Gimana rakyat mau percaya lagi dengan audit dari lembaga itu sementara ketuanya saja terlibat skandal,” tegasnya.
Tak hanya Uchok, desakan juga datang dari Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul. Setidaknya ada tiga alasan yang dikemukakan oleh politikus Demokrat itu meminta Harry mengundurkan diri.
Pertama, kalau uang yang dimiliki Ketua BPK merupakan uang halal kenapa harus disimpan di luar negeri. Kedua, Harry juga dituding tidak melaporkan harta kekayaannya sejak 2010.
Ketiga, selama di DPR, Harry diduga menggunakan semua bisnisnya baik itu di dalam maupun luar negeri dengan alamat kantor DPR RI. ''Dengan tiga alasan itu, lebih baik mundur saja. Malu," ujar Ruhut di DPR. (fat/jpnn)