Hasto Dorong Kader PDIP Meneladani Jiwa Berkorban TNI dan Polri
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengajak kader-kader partainya untuk aktif menjalin hubungan dengan kekuatan lain dalam rangka menjaga bangsa dan negara. Menurutnya, kader-kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu harus membangun dialog dengan kelompok-kelompok yang peduli pada kekuatan bangsa.
Hasto menyampaikan ajakannya di sela-sela pelatihan kader utama PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/5). Menurutnya, kader-kader PDIP harus aktif membuka pintu komunikasi termauk dengan organisasi kemasyarakatan keagamaan.
“Seperti NU, Muhamamdiyah, serta organisasi keagamaan lain. Jangan lupa berdialog TNI dan Polri, sebab kita bangga dengan mereka," kata Hasto di hadapan 128 peserta pelatihan yang berasal dari perwakilan seluruh DPD PDIP se-Indonesia.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, Bung Karno pernah mengingatkan bahwa Indonesia tak dibangun oleh satu kekuatan saja. Sebab, ada berbagai elemen bangsa yang jadi kekuatan penjaga NKRI.
Bahkan, sambung Hasto, TNI yang di era Bung Karno bernama Angkatan Perang Republik Indonesia menjadi angkatan bersenjata terkuat di bagian bumi selatan. “Sehingga kekuatan dan marabat TNI sebagai penjaga kedaulatan negara betul-betul harus didukung," ulas Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, sejarah telah membuktikan selama ini TNI menjadi tentara pejuang. Karenanya dia mengharapkan kader-kader partainya meneladani jiwa dan semangat berkorban TNI.
Untuk itu pula PDIP berkomitmen mendorong TNI menjadi angkatan perang yang disegani, modern, profesional dan penuh dengan jiwa kerakyatan. "PDIP terus mendorong kebijakan untuk menyejahterakan prajurit dan mempersenjatai angkatan perang kita secara modern," kata Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu juga punya harapan serupa terhadap Polri. “Kita bangga dengan komitmen Polri menjadi alat penjaga keamanan dan ketentraman masyarakat dengan mengusahakan tertib hukum," kata Hasto.(ara/jpnn)