Hati-Hati! Kemarau, Babi Hutan Masuk ke Pemukiman Warga
jpnn.com - CIREBON - Kekeringan telah menjalar, termasuk ke kawasan hutan. Tidak jarang, hewan hutan seperti babi mulai menyerang pemukiman penduduk. Hal tersebut terjadi bukan hanya karena saat musim kemarau, tapi imbas dari kerusakan hutan dan berkurangnya daerah resapan air.
Pemerhati lingkungan, Deddy Madjmoe mengatakan, setiap pertengahan musim kemarau binatang yang biasa tinggal di hutan biasa turun ke pemukiman penduduk untuk mencari makanan. Tahun-tahun sebelumnya juga, jika sudah puncak kekeringan banyak binatang hutan seperti babi masuk ke perumahan warga.
“Tentunya kita yang peduli lingkungan tidak boleh melukai binatang-binatang tersebut. Cukup hanya mengusir tanpa melukai,” ujar Deddy.
Menurut Deddy turunnya hewan hutan tersebut bukan karena lantaran masalah kekeringan.
“Kalau dulu walaupun kekeringan, tapi masih jarang ada hewan turun hutan. Berbeda dengan sekarang, penyebabnya karena kerusakan hutan dan daerah resapan air berkurang tidak kayak dulu,” katanya.
Sehingga menurut Deddy, masalah kerusakan hutan sangat serius dan harus dicarikan solusinya.
“Kalau hutan sudah benar-benar rusak, bisa-bisa semua hewan hutan pada serang pemukiman warga. Itu baru dampak kecilnya. Dampak paling besarnya yaitu jelas akan terjadi bencana alam. Musim hujan ya pasti kebanjiran, musim kemarau ya pasti kekeringan. Karena memang hutan dan daerah resapan air sekarang itu sangat berkurang, karena ulah tangan manusia,” tuturnya.(den/jpnn)