Heli TNI-AD Mendarat Darurat di Rote
Empat penyidik PLS SelamatKamis, 26 Juni 2008 – 15:03 WIB
Kejari Kupang I Gede Sudiatmadja, SH kepada wartawan di Kupang membenarkan hal itu. Kejari mengaku menerima laporan dari Kasie Intelejen Hengky Henuk, SH yang berada di heli naas itu. "Anak buah saya empat orang selamat, dan tidak ada korban jiwa,"ujar Kajari kemarin. Hengky Henuk yang dihubungi kemarin melalui teleponnya mengisahkan peristiwa itu. Menurutnya, Heli tersebut mengangkut sekitar 12 orang penumpang dari Sabu. Selain empat jaksa, ada anggota DPRD Kabupaten Kupang, seorang ibu serta tiga anaknya, seorang Polwan dan pilot heli. Mereka berangkat dari Sabu sekitar pukul 13.00 Wita siang kemarin, dalam keadaan cuaca cukup cerah tapi angin bertiup kencang. Kurang lebih sejam penerbangan, tepatnya ketika berada di tengah laut Sawu, heli tersebut mengeluarkan asap hitam dari mesin dan sempat mengeluarkan api.
Beruntung, kata Hengky lagi, pilot heli tersebut bisa mengendalikan heli tersebut dan secara perlahan-lahan menyisir tepi pantai dan ditemukan tempat yang aman untuk mendarat.
"Kami mendarat di tengah sawah, tepatnya di Desa Tesabela Kecamatan Rote Timur. Kami semua selamat dan helinya juga tidak mengalami kerusakan saat mendarat," ujar Hengky.
Empat orang jaksa Kejari Kupang yang menumpang heli tersebut adalah Hengky Henuk (Kasie Intelejen), Ridwan Angsar (Kacabjari Sabu) Kurniawan (jaksa pemeriksa) dan staf Kejari Kupang bernama Adi. Keberadaan keempat jaksa ini di Sabu dalam rangka melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi dana PLS. Mereka sudah berada di Sabu sejak pekan lalu.
Catatan koran ini, heli milik TNI AD tersebut berada di Sabu untuk mengantar soal ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK) paket C di Pulau Sabu. Heli ini disewa oleh Subdin PLS Dinas P dan K NTT.
Kapenrem 161/WS, Kapt. Inf. Paulus yang akan dimintai tanggapannya soal mesalah ini belum berhasil dihubungi. Meski sudah dihubungi berkali-kali lewat telepon selular (HP) namun tidak berhasil terhubung. (opi/vit)