Setop Impor dan Kerap Perbaharui Data Pertanian, Mentan Diapresiasi BPK
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman. BPK menilai ada beberapa perubahan yang menunjukkan pergerakan positif di sektor pertanian.
Anggota IV BPK Rizal Djalil mengatakan, salah satu yang patut diapresiasi adalah pengumpulan data pertanian di setiap sektor yang selalu diperbarui. Menurutnya, data tersebut bisa dijadikan pegangan oleh stakeholder untuk meningkatkan produksi pertanian.
"Data itu seperti luas lahan penanaman, maupun lahan siap panen. Termasuk data mengenai jumlah rumah tangga tani dan jumlah kelompok tani," kata Rizal di Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (4/9).
Dia menambahkan, BPK baru saja melakukan pertemuan nasional. Dalam pertemuan itu, BPK membahas soal pertanian khususnya membicarakan luas lahan.
Dia juga menambahkan, dengan adanya data dari Kementan, BPK bisa memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional. "Jika data sudah benar maka hasilnya pun akan maksimal," terang dia.
Selain itu, BPK juga mengapresiasi Amran yang getol menghentikan impor jagung dan beras. Ini merupakan upaya Kementan dalam mencapai swasembada pangan.
"Sekarang kita tidak perlu impor lagi karena produksi cukup," tandas Rizal.(mg4/jpnn)