Hentikan Perdebatan Cebong vs Kampret, Generasi Muda Harusnya Sibuk Membangun Bangsa
Setelah memahami program yang dirancang negara, generasi milenial didorong untuk bersinergi dengan institusi negara terkait, khususnya dalam program pengembangan mutu SDM.
Jadi, kalau sebelumnya ‘Cebong’ dan ‘Kampret’ berorientasi pada isu seputar Pemilu, harus segera digeser dan dikembangkan isu atau program baru yang tak kalah menariknya untuk disimak generasi milenial.
Isu atau program yang disosialisasikan secara sistematis itu hendaknya berkait langsung dengan kepentingan mereka.
Utamanya tentang urgensi generasi milenial beradaptasi dengan perubahan sekaligus tantangan riel yang sedang mereka hadapi.
Sebagaimana telah dipahami bersama, upaya memodernisasi perekonomian mengharuskan Indonesia menapaki era Industri 4.0. Tentang era industri keempat sudah sering dibahas dan didiskusikan.
Pertanyaannya adalah seberapa jauh sudah kesiapan Indonesia beradaptasi dengan era ini. Terbukti bahwa belum semua sektor dan sub-sektor usaha atau bisnis telah siap melakoni Industri 4.0.
"Sebab, dalam praktiknya di dalam negeri, masih ditemukan praktik penerapan teknologi revolusi industri pertama hingga ketiga.Di banyak pedesaan, petani masih menggunakan cangkul. Di perkotaan sekalipun, masih banyak ditemukan kegiatan produksi yang mengandalkan teknologi lama. Tentu saja berdampak pada biaya produksi, yang pada gilirannya mengakibatkan produk tidak kompetitif di pasar. Fakta-fakta seperti ini kiranya sudah memberi gambaran tentang skala kesiapan masyarakat Indonesia menapaki Industri 4.0," imbuhnya.
Berbicara tentang kesiapan masyarakat, tentu perhatian harus ditujukan kepada generasi milenial. Era Industri 4.0 menuntut setiap orang melek teknologi terkini, karena ragam kegiatan sehari-hari telah menggunakan mesin-mesin automasi yang terintegrasi dengan jaringan internet atau internet of things (IoT).