Herry Kiswanto Cerita soal Gol-gol Ngawur Itu
Herry yang kala itu bertindak sebagai pelatih PSS dituduh sebagai salah satu pihak yang bersalah.
Komdis menjatuhkan sanksi larangan seumur hidup beraktivitas di dunia sepak bola nasional kepada Herry.
Banyak pihak yang tidak sependapat dengan hukuman itu. Mereka memang muak, jijik, dan marah dengan sepak bola gajah tersebut. Tapi, tidak kepada Herry.
Ada sejumlah pihak yang tidak yakin Herry turut andil dalam sepak bola kotor tersebut. Dia dinilai sebagai pemain yang bersih, tidak bermain kasar dan kotor.
Tak heran bila dalam perjalanan karirnya sebagai pemain yang terentang mulai 1979 sampai 1996, Herry hanya sekali mendapat kartu kuning. Tepatnya saat laga Krama Yudha yang dibelanya berhadapan dengan Pelita Jaya.
Itu pun, kartu kuning yang mampir ke dirinya bukan karena permainan kasar. Kartu tersebut diberikan karena Herry memprotes keputusan wasit yang mengesahkan gol Bambang Nurdiansyah yang dinilai berbau offside. Herry protes karena dirinya adalah kapten.
”Saat itu hakim garis sudah mengangkat bendera tanda offside. Tapi, wasit tidak menganulir gol Pelita sehingga kedudukan menjadi imbang 1-1,” kenangnya.
Perjalanan karir di lapangan hijau yang luar biasa tentunya. Padahal, Herry berposisi palang pintu.