Hidayat: PKS Bertemu Jokowi Kok Jadi Ramai?
jpnn.com - JAKARTA – Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid tidak memahami siapa yang menghembuskan isu bahwa PKS akan bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Karena itu, Hidayat kembali menegaskan komitmen PKS untuk tetap dalam Koalisi Merah Putih (KMP).
“Kami tidak mengikuti jejak PAN untuk bergabung dalam pemerintahan. Komitmen kami seperti yang sudah ditegaskan oleh Presiden PKS, Sohibul Iman. Kami adalah oposisi loyal yang artinya kami berada di luar pemerintahan namun akan mendukung apapun langkah pemerintah yang prorakyat,” kata Hidayat saat dihubungi, Senin (28/12).
Wakil Ketua MPR RI ini menjelaskan pertemuan antara Presiden PKS Sohibul dengan Jokowi adalah pertemuan biasa yang sebelumnya juga sudah dilakukan oleh pimpinan KMP lainnya seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie dan Hatta Radjasa.
“Pertemuan itu karena sebelumnya Presiden Jokowi yang sejatinya hadir dalam Rakernas PKS, namun berhalangan dan baru bisa dilakukan di istana beberapa waktu lalu. Kenapa PKS bertemu presiden kok jadi ramai? Padahal, kami adalah anggota KMP terakhir yang bertemu presiden. Sebelumnya, Prabowo, Aburizal dan bahkan Hatta Radjasa sebelum pilpres sempat bertemu Jokowi juga kok. Kami tidak pernah mempermasalahkan hal itu,” tegas mantan Ketua MPR RI.
Sejatinya, menurut Hidayat, semua anggota KMP bebas melakukan pertemuan apapun, asalkan semua itu dikomunikasikan ke sesama anggota lainnya dan terbuka alasan dilakukannya pertemuan.
“Sepanjang itu dilakukan terbuka, saya rasa anggota KMP bebas bertemu siapapun,” imbuh mantan Presiden PKS ini.(fas/jpnn)