HMI Dapat Kabar Ada Korban Gempa Meninggal Kelaparan
jpnn.com, PALU - Penanganan korban gempa di Palu, Sigi, dan Donggala belum maksimal. Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Zuhad Aji Firmantoro mengungkap, pihaknya mendengar ada pengungsi meninggal akibat kelaparan.
“Masih basah dan perih luka akibat bencana gempa dan tsunami di Palu beberapa waktu yang lalu sekarang bertambah dengan tersiarnya kabar meninggalnya pengungsi akibat kelaparan,” ungkap Zuhad Aji, Selasa (9/10).
Meski belum ada konfirmasi resmi tentang kabar tersebut, namun kata Zuhad dirinya mendapatkan informasi langsung dari alumni dan anggota HMI di Kota Palu yang juga menjadi korban gempa dan tsunami, apalagi saat ini HMI juga telah menerjunkan relawan ke lokasi sejak beberapa waktu yang lalu.
“Kami mendapatkan informasi, bantuan yang disalurkan lewat aparat pemerintahan masih jauh dari cukup. Ada yang 1 KK hanya dapat satu liter beras dan 25 bungkus supermi dibagi utk 1 RT,” bebernya.
Menurut Zuhad pemerintah mesti sigap menghadapi situasi ini. "Meski banyaknya bantuan dari masyarakat sekitar, pastilah langkah dari institusi negara yang paling berdampak signifikan,” ujarnya.
Hal ini disebabkan karena negara memiliki instrumen kelembagaan yang khusus disiapkan untuk menangani kondisi-kondisi paling ekstrem dalam kebencanaan seperti BNPB, PMI, bahkan institusi militer yang berkemampuan lebih dibandingkan masyarakat sipil pada umumnya.
Seperti diberitakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui jika ada sejumlah daerah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang belum mendapatkan bantuan.
BNPB juga memaparkan ada empat wilayah yang terisolasi dan belum mendapatkan akses bantuan logistik. Keempat kecamatan yang terisolasi dan belum mendapatkan akses bantuan tersebut yaitu Lindu, Kolawi, Kolawi Selatan, dan Titikor. (rls/fajar)