HNW: Umat Islam Tidak Mungkin Bertolak Belakang dengan NKRI
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial, tentang peran besar umat Islam dan para ulama dalam perjuangan serta proses terbentuknya NKRI.
Ulama seperti Hadratussyekh KH Hasyim Asya’ari dengan fatwa jihadnya melawan penjajah sampai Mohammad Natsir dengan mosi integralnya sehingga Indonesia yang semula berbentuk serikat atau RIS kembali menjadi NKRI hingga saat ini sangat berperan penting dalam terbentuknya NKRI.
Hal tersebut dikatakan HNW dalam pemaparan Sosialisasi Empat Pilar MPR di hadapan sekitar 200 lebih peserta kajian fiqsos Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) bertema 69 Tahun Mosi Integral Mohammad Natsir, Kekuatan Politik Islam Pembentuk NKRI di Gedung DDII, Jakarta, Rabu (3/4).
"Jangan sampai peran ulama dan umat Islam Indonesia yang sangat besar dalam terbentuknya NKRI tercederai dengan berbagai stereotipe keliru seperti radikalisme, anti-Pancasila, terorisme dan lainnya. Masyarakat dan generasi milenial sangat perlu mempelajari sejarah bangsanya sendiri dengan benar," kata HNW.
Untuk itu, lanjut HNW, pesan fenomenal yang pernah dikatakan Bung Karno yakni jas merah alias jangan sekali-kali meninggalkan sejarah harus disandingkan dengan jas hijau atau jangan sekali-kali menghilangkan jasa ulama.
Sebab, relevansi dan keterkaitan antara Jasmerah dan Jashijau sangat kuat dan saling mengisi serta melengkapi.
“Dalam fakta sejarah Indonesia, peran dan kiprah serta sumbangan umat Islam Indonesia sangat besar sehingga terbentuk NKRI hingga kini. Jadi, tidak mungkin umat Islam Indonesia bertolak belakang dengan NKRI," kata HNW. (adv/jpnn)