Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hormon Seks Pria Mampu Kurangi Risiko Pikun pada Wanita

Rabu, 09 Oktober 2013 – 11:03 WIB
Hormon Seks Pria Mampu Kurangi Risiko Pikun pada Wanita - JPNN.COM

jpnn.com - SERINGNYA mengalami depresi membuat wanita diduga lebih rentan terkena demensia atau kepikunan ketimbang pria. Beruntung sebuah studi menemukan hal ini dapat ditanggulangi dengan pemakaian hormon seks pria, yaitu testosterone.

Meningkatkan fungsi otak diklaim sebagai salah satu cara paling efektif untuk mencegah pikun karena cara tersebut membantu memperkuat koneksi antarsel otak. Para pakar sendiri seringkali menyarankan pemilihan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan latihan otak seperti mengisi TTS.

Namun studi terbaru dari Monash University, Australia ini mengungkap wanita juga bisa terhindar dari pikun jika menggunakan gel testosterone setiap hari.

Selain berkaitan dengan aktivitas seksual, ternyata testosterone juga dikaitkan dengan tingginya fungsi otak. Untuk membuktikannya, peneliti melibatkan 96 wanita sehat yang rata-rata berusia 61 tahun dan telah memasuki masa post-menopause. Masing-masing partisipan diminta mengoleskan gel testosterone atau gel plasebo ke kedua lengannya, bahu atau perut setiap hari selama enam bulan.

Kemudian partisipan juga menjalani sejumlah tes sebelum dan sesudah percobaan. Hasilnya, ketika fungsi otaknya dites, wanita yang menggunakan gel testosterone terbukti memiliki skor yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya diberi gel biasa. Memorinya pun membaik, padahal pada kelompok pengguna gel plasebo, tak ditemukan adanya perubahan. Dari tes darah juga diketahui adanya peningkatan kadar testosterone pada kelompok pertama.

Tak hanya itu, ketika diminta untuk mendengarkan lusinan kata yang berbeda-beda lalu mengingat-ingat sebanyak mungkin kata, wanita yang memakai gel testosterone dapat mengingat lebih banyak kata. Skor tes mereka untuk menilai tingkat efisiensi memori jangka pendeknya juga terbilang tinggi.

Kendati begitu Jess Smith dari Alzheimer's Society menekankan, "Belum tentu peningkatan fungsi otak itu juga berarti penurunan risiko demensia. Tapi studi ini mengindikasikan adanya potensi untuk mencegah kepikunan pada wanita," kata peneliti dari Alzheimer's Society, Jess Smith, seperti dilansir laman Daily Mail, Selasa (8/10).(fny/jpnn)

SERINGNYA mengalami depresi membuat wanita diduga lebih rentan terkena demensia atau kepikunan ketimbang pria. Beruntung sebuah studi menemukan hal

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close