Huuu… Ajudan Bupati Arogan Itu Berharap Korban Cabut Laporan
jpnn.com - BENGKULU - Dua ajudan Bupati Pesawaran, Rubi dan Mario, pelaku penganiyaan terhadap Rahmad Rozi meminta maaf dan berharap korban mencabut laporannya di Polsek Gedongtataan.
“Insya Allah, paling cepat besok (Minggu, 3/7, Red) kita sudah menandatangai surat perdamaian, atau paling telat Senin (4/7, Red) sudah dicabut laporannya ke Polsek setempat,” singkat Kabid Dikdas, Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Syahrudin, seperti dikutip dari radarlampung.co.id (Jawa Pos Group).
Syahrudin menyatakan kedatangan dirinya sebagai perwakilan dari Kepala Disdikbud merupakan bentuk tanggungjawab sosial untuk turut membantu penyelesaian persoalan tersebut. Hal itu lantaran Rahmad Rozi merupakan salah satu staf di jajarannya.
Syahrudin mengatakan begitu kasus itu dilaporkan ke polisi, Rudi dan Mario beserta rekan-rekannya langsung mendatangi rumah korban.
“Kita tadi (Sabtu, 2/7) sekitar jam satu siang, khususnya saya dan Mario serta rekan-rekan didampingi Kabid Dikdas Syahrudin sudah berkunjung ke keluarga Bang Rozi. Alhamdulillah dari pihak keluarga sudah menerima permintaan maaf kita,” ungkap Rubi.
Sayang hingga berita diturunkan, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona belum dapat dihubungi. Pesan singkat yang dikirimkan wartawan radarlampung.co.id pun belum dijawab.
Diketahui, Rubi dan Mario mengeroyok dan menghajar Rozi usai Jumatan (1/7). “Mereka membawa saya ke mobil. Karena dianggap melawan, mereka memukul saya,” ceritanya. Ia pun akhirnya melaporkan kasus ini ke Polsek Gedongtataan. (ozi/ade/ray/jpnn)