Ibas Sebut Generasi Milenial Perlu Dipompa demi Kemajuan RI
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyatakan, persoalan generasi milenial merupakan isu yang sangat seksi dan relevan untuk dibahas belakangan ini. Menurutnya, sangat penting untuk mengarahkan generasi milenial agar memiliki kontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia.
Ibas mengatakan, saat ini ada kekhawatiran akan lunturnya nilai-nilai nasionalisme. “Peran serta generasi muda menjadi penting dalam mempertahankan keutuhan, kemajuan, dan kesejahteraan negeri ini,” kata Ibas dalam seminar nasional generasi milenial bertajuk Tantangan dan Peluang Pemuda Indonesia untuk Membangun Indonesia yang Maju, Kuat dan Sejahtera di gedung DPR, Jakarta (27/11).
Lebih lanjut Ibas menjelaskan, pergeseran cara pandang generasi muda saat ini dalam memilih pendidikan dan pekerjaan juga perlu dicermati secara serius. Jika kewirausahaan atau entrepreneurship menjadi alternatif pilihan anak muda saat ini, lanjutnya, maka pendidikan harus tetap sebagai penuntun.
Menurut Ibas, dinamika perkembangan zaman perlu disikapi secara positif. Misalnya soal tren start up business, online business dan alternatif usaha era milenial lainnya yang sedang on.
“Jadi kami dorong pemerintah dapat mengawal terciptanya iklim usaha yang baik agar generasi muda kita berkembang usahanya,” papar Ibas.
Meski demikian, legislator asal daerah pemilihan (dapil) VII Jawa Timur (Jatim) itu juga mengigatkan akan pentingnya menanamkan patriotisme dan nasionalisme di kalangan generasi milenial. Sebab, belakangan ini di media sosial memang marak pesan-pesan ataupun ujaran yang tak substansial.
Menurut putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, masih ada euforia dalam menggunakan media sosial. Ironisnya, sering kali yang menjadi tren justru hoaks.
Karena itu, katanya, penting untuk melihat arti nasionalme bagi generasi milenial secara betul serta sejauh mana implementasinya. “Apakah hanya sebatas aspek primordialisme, tren saja atau ada yang lebih substansial?,” ucapnya.(boy/jpnn)