IHSG Terkoreksi, Balik Ke Zona Merah Lagi
jpnn.com - JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) gagal bertahan di zona hijau. Pada penutupan perdagangan sore tadi (30/7), IHSG turun 8,629 poin (0,18 persen) ke level 4.712,492 dan indeks LQ45 turun 2,812 poin (0,35 persen) ke level 793,252.
Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini mencapai 180.738 kali dengan volume sebanyak 3,212 miliar saham atau sebesar Rp 3,810 triliun. Sebanyak 134 saham naik, 149 saham turun, dan selebihnya stagnan.
Sentimen global cukup positif sehingga IHSG sempat menguat di awal perdagangan hingga tengah hari. Namun, seiring aksi profit taking dan diwarnai banyak rilis laporan keuangan kuartal kedua ditambah beberapa emiten besar mencatatkan kinerja kurang menggembirakan, tekanan mulai kuat sampai akhirnya IHSG berbalik ke zona merah.
Tim Analis PT Valbury Asia Securities menyatakan, gejolak saham global pada perdagangan Rabu nampak mereda. Itu terlihat dari bursa saham Amerika Serikat (AS) reli di zona hijau untuk kali kedua setelah respons positif pelaku pasar atas laporan laba yang berhasil melampaui perkiraan serta Federal Reserve (The Fed) mengatakan pasar tenaga kerja dan perumahan membaik.
”Janet Yellen (pimpinan The Fed) telah menuntun The Fed ke arah kenaikan tingkat suku bunga untuk kali pertama dalam hampir satu dekade. Sinyalemen tersebut kian akan mendekati realisasi,” ungkapnya, hari ini.
Meski begitu, The Fed kemungkinan bisa melakukan pengetatan pada tahun ini jika ekonomi terus membaik sesuai harapan. Di sisi lain, Yellen telah menekankan bahwa waktu kenaikan tingkat suku bunga kurang penting jika dibandingkan dengan laju peningkatan berikutnya yang akan dilakukan secara bertahap.
Sementara itu, tekanan pasar akibat krisis Yunani memang terbilang mereda seiring dengan European Central Bank (ECB) yang memberikan persetujuan pada proposal Yunani untuk pembukaan kembali pasar keuangan. Waktu pembukaan akan ditentukan oleh menteri keuangan Yunani yang juga akan menentukan larangan dan peraturan dasar perdagangan.
Faktor positif pasar global itu yang semula menjadi pendorong IHSG ke zona positif sebelum akhirnya berbalik negatif.(jawapos)