Ijazah Belum Keluar, Orang Tua Murid Resah
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah orang tua murid di DKI Jakarta mengeluhkan belum diterima ijazah kelulusan anaknya. Padahal ujian nasional (UN) sudah selesai beberapa waktu lalu. Bahkan mereka yang sudah lulus SD sudah duduk di bangku SMP.
Begitu juga yang telah lulus SMP, telah bersekolah di SMA. Salah seorang orang tua murid di Jakarta Utara, sudah bolak-balik menanyakan kapan ijazah anaknya bisa diambil.
”Katanya masih disuruh menunggu. Ijazahnya belum jadi, yah kami tunggu saja,” terang salah seorang orang tua murid yang enggan disebut namanya, kemarin (8/8).
Karena ketiadaan ijazah itu, membuat anak-anak mereka masuk ke sekolah ke jenjang yang lebih tinggi menggunakan surat rekomendasi. Lantaran ijazah dan NEM belum keluar. ”Nilai NEM sudah diketahui, jadi pakai rekomendasi sekolah. Sambil menunggu ijazah keluar,” pungkasnya.
Ketua Forum Dinamika Masyarakat Hari mengatakan, terlambatnya ijazah diduga karena dari percetakan. ”Mungkin belum di kirim! Jadi terlambat. Namun hal itu tidak terlalu bermasalah. Sebab, murid masih bisa sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 289 Sukapura, Cilincing, M. Yusup Corua, yang dimintai komentarnya membenarkan jika ijazah siswanya untuk lulusan tahun 2014 lulus belum diterima.
”Iyah belum keluar ijazahnya. Padahal anak muridnya sekarang sudah duduk di sekolah lebih tinggi,” ujarnya kemarin (8/8).
Namun menurut Yusup juga, pekan depan blanko ijazah sudah bisa diambil di Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Dia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab keterlambatan pengiriman blanko ijazah kepada pihak sekolah.
”Pekan depan, kami sudah bisa diambil blankonya di Dinas Pendidikan. Setelah itu, nantinya ijazah akan diberikan langsung kepada siswa,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasudin Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikmen) Jakarta Utara, Mustafa Kemal mengatakan seluruh blanko ijazah saat sudah keluar dan sudah dikirim ke sekolah. Dia juga mengaku, sebagian blangko ijazah itu juga sudah diterima sekolah.
”Kalau yang belum keluar itu blanko ijazah untuk program pendidikan Paket C atau untuk pendidikan non formal,” ujarnya kepada INDOPOS (Grup JPNN). (dai)