Inas: Jangan-jangan Subagyo HS Ngiler Jadi Ketum Hanura
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Hanura Inas N Zubir mempertanyakan pemahaman Jenderal Purnawirawan Subagyo HS tentang definisi Pakta Integritas.
“Sangat parah pemahaman Jenderal Purnawiran Subagyo HS, mantan anggota wantimpres periode 2015-2019 yang lalu, karena tidak tahu tentang definisi Pakta Integritas,” kata Inas dalam keterangan persnya, Minggu (15/12).
Padahal, menurut Inas, arti dan makna pakta integritas adalah janji untuk bersunggguh-sungguh menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, dan patuh kepada peraturan perundang-undangan serta kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
“Apakah ada pakta integritas yang dibuat oleh bang OSO (Oesman Sapta Odang, red) yang sesuai dengan definisi pakta integritas tersebut di atas? Ternyata tidak ada sama sekali! Sedangkan surat yang dibuat oleh Wiranto Cs lalu ditandatangani oleh bang OSO bukanlah pakta integritas, melainkan komitmen yang point demi point-nya saling berkaitan, di mana jika salah satu point tidak terpenuhi, maka bukan berarti gagal melaksanakan komitmen,” kata Inas.
Menurut Inas, justru dengan adanya surat dari Wiranto dan Subagyo HS yang meminta agar bang OSO mengundurkan diri sebagai Ketum Hanura tersebut, menimbulkan dugaan dan tanda tanya besar!Apakah makar yang dilakukan oleh para pecundang di Partai Hanura pada bulan Desember 2018 yang lalu, merupakan konspirasi Wiranto Cs untuk merebut kepemimpinan Hanura dengan cara yang inkonstitusional?
Inas mengungkapkan akibat dari konspirasi tersebut, menyebabkan terbelahnya akar rumput Partai Hanura yang kemudian berdampak kepada perolehan suara Hanura di pemilu 2019 yang lalu, di mana hasilnya adalah Hanura tidak lolos parliamentary threshold!
“Apalagi pada tanggal 17-19 Desember 2019 ini, Partai Hanura akan menggelar Munas untuk memilih Ketua Umum. Jangan-jangan Subagyo HS ngiler untuk jadi Ketua Umum Hanura,” katanya.(fri/jpnn)