Indef Sebut Struktur Ekonomi Nasional Rapuh
jpnn.com - JAKARTA -- Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati menilai, meski Indonesia punya pertumbuhan ekonomi di atas lima persen, namun struktur ekonominya rapuh.
Menurutnya, hal itu ditandai dengan terpinggirkannya sektor yang seharusnya menjadi penyokong pertumbuhan dan memiliki nilai tambah terhadap perekonomian, penyerapan tenaga kerja, mengurangi kemiskinan.
"Sektor yang menghasilkan barang terutama yang mengalami peminggiran yang luar biasa adalah pertanian," kata Enny dalam diskusi bertajuk "Revolusi Mental Sektor Pertanian sebagai Landasan Kemandirian Ekonomi", yang digelar FA-IPB dan Jokowi Center di Jakarta, Minggu (25/5).
Ia menambahkan sektor pertanian ini bukan hanya tak mampu tumbuh. Tapi, tegasnya, mengalami degradasi.
Menurutnya, sektor pertanian yang harusnya menyerap tenaga kerja malah menjadi pendepak tenaga kerja. Ditegaskan, orang yang bekerja di sektor pertanian karena tak punya pilihan lain.
"Dampak ini luar biasa, multi dimensi. Karena mengabaikan sektor pertanian, maka industri agak rapuh. Industri kita kembangkan berbahan impor semua," katanya.
Menurut Enny, struktur ekonomi yang rapuh akan menyebabkan angka pengangguran dan kemiskinan yang tinggi.
Dia menilai prestasi makro ekonomi yang luar biasa tak dinikmati masyarakat. Selain pengangguran dan kemiskinan, dampaknya juga banyak di sektor informal. "Mereka hanya bergeser dari pengangguran yang benar-benar tidak punya pekerjaan atau pengangguran terselubung," katanya. (boy/jpnn)