Indeks Berbalik Arah

jpnn.com - JAKARTA - Setelah didera penurunan cukup dalam, indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya mampu balik arah. Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks menguat 65,48 poin (1,52 persen) ke 4.367,37. Indeks LQ45 melesat 14,1 poin (1,97 persen) ke level 728,9.

Analis PT Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja mengatakan bahwa pada perdagangan akhir pekan ini, indeks diperkirakan bergerak mixed di kisaran 4.333 - 4.392. "Perdagangan Jumat akan dipengaruhi data trade balance Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan menurun menjadi defisit USD 39,1 miliar," ujarnya Kamis (14/11).

AS juga akan merilis data jobless claims yang diperkirakan menurun menjadi 330 ribu. Dari Eropa akan dirilis data pertumbuhan GDP yang diperkirakan turun 0,44 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. "Selain itu, market optimistis setelah Janet Yellen (kandidat gubernur The Fed) memberi sinyal untuk mempertahankan stimulus hingga ekonomi AS bertumbuh," ungkapnya.

Kurs rupiah juga menguat ke level Rp 11.546 per USD jika dibandingkan dengan Rp 11.644 pada hari sebelumnya (kurs tengah BI). Di lantai bursa, frekuensi transaksi perdagangan kemarin tercatat 138.662 kali pada volume 4,367 miliar lembar senilai Rp 4,626 triliun. Sebanyak 190 saham naik, 69 turun, dan 85 stagnan. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 139,7 miliar.

Saham-saham yang naik signifikan, antara lain, Mayora (MYOR) menguat Rp 1.200 ke Rp 29.400, Metropolitan Kentjana (MKPI) melejit Rp 950 ke Rp 8.000, Indo Tambangraya (ITMG) menguat Rp 900 ke Rp 32.400, dan Gudang Garam (GGRM) menanjak Rp 600 ke Rp 38.000.

Bursa Asia pada penutupan perdagangan kemarin; indeks komposit Shanghai menguat 12,57 poin (0,60 persen) ke 2.100,51. Indeks Hang Seng melejit 185,32 poin (0,82 persen) ke 22.649,15. Indeks Nikkei 225 melesat 309,25 poin (2,12 persen) ke 14.876,41. Indeks Straits Times naik 22,91 poin (0,72%) ke level 3.189,65. (gen/c1/oki)