Indeks Literasi Digital 2021 Meningkat, Skill Mengklarifikasi Hoaks Makin Baik
Panel Ahli KIC Mulya Amri mengatakan tahun ini Indeks Literasi Digital Indonesia mendekati baik.
Penggunaan empat pilar dalam pengukuran kali ini mengacu pada Roadmap Literasi Digital Indonesia 2020-2024 yang disusun Kemenkominfo.
"Berdasarkan riset nasional sebelumnya serta mengacu pengukuran serupa yang dimikili UNESCO,” jelas Mulya Amri.
Mulya juga mengatakan dibandingkan dengan Indeks Literasi Digital 2020, diketahui ada peningkatan indeks (dari 3,46 ke 3,49). Perbaikan terjadi pada pilar Digital Culture dan Digital Skills, tetapi ada penurunan pada Pilar Digital Ethics dan Digital Safety.
Mulya Amri menyebutkan pilar Keamanan Digital (digital safety) yang mendapat skor paling rendah perlu mendapat perhatian. Responden masih banyak yang belum mampu melindungi dirinya di dunia maya.
“Kami menemukan misalnya, masih banyak yang tidak menyadari bahaya dari mengunggah data pribadi,” ujar Mulya.
Menurutnya, lewat survei ini, KIC juga menemukan masyarakat saat ini mengalami peningkatan skill dalam mengklarifikasi berita bohong atau hoaks.
"Ini ditunjukkan dengan makin banyak yang rajin mencari melalui mesin pencari di dunia maya untuk mendapatkan kebenaran sebuah informasi,” ujar Mulya.