Indeks Rawan Koreksi Sepanjang Pekan
jpnn.com - JAKARTA - Terkoreksinya indeks Dow Jones di Bursa Efek New York (NYSE) ke level 15.081,47 pada perdagangan akhir pekan lalu akan membayangi sebagian besar transaksi saham global. Tak terkecuali perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Karena Dow Jones turun, tren IHSG (indeks harga saham gabungan) yang positif kembali gagal. Hal itu mengubah skenario untuk jangka pendek maupun menengah menjadi negatif," ungkap Senior Research PT HD Capital Yuganur Wijanarko.
Menurut Yuganur, dalam kondisi saat ini level batas bawah alias support yang patut diperhatikan investor adalah 4.561. Angka itu terpaut tipis dibanding penutupan perdagangan Jumat (16/8) di posisi 4.568,65. Dia memproyeksi level support tersebut bisa menjadi penahan bagi IHSG saat terjadi perubahan tren dari sideways menjadi negatif.
Pada akhir pekan lalu aksi jual asing menjadi pemicu tingginya koreksi terhadap IHSG. Asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp 891,1 miliar. Saham-saham berkapitalisasi paling banyak dilanda aksi jual.
Head of Research PT Universal Broker Satrio Utomo sebelumnya memproyeksi pergerakan IHSG sepanjang Agustus bakal short term bearish. Dengan begitu, dalam jangka menengah atau medium pihaknya berharap level support IHSG masih mampu bertahan di kisaran 4.200 hingga 4.400. "Sedangkan jangka pendek, kami harap support triangle di 4.450-4.500," ujarnya.
Jika sepanjang pekan ini IHSG terus berkubang di zona merah, direkomendasikan untuk kembali melakukan posisi beli saat IHSG mencapai kisaran 4.450-4.500. "Jika support tersebut masih ditembus, berarti investor memang harus menunggu IHSG reversa, sebelum mulai melakukan akumulasi," terangnya. (gal/c2/oki)