Indonesia Abaikan Ancaman Trump, Apa Dampaknya?
Pengamat ekonomi dari Indef Bhima Yudhistira mengatakan setelah reformasi, porsi utang pinjaman bilateral Indonesia cenderung menurun. Saat ini, 80 persen utang berbentuk surat utang, dan 20 persen lainnya berupa pinjaman dari IMF, Bank Dunia.
Saat ini, total utang luar negeri AS yang berbentuk pinjaman cuma Rp 8,26 triliun. Atau hanya 1,14 persen dari total utang luar negeri bilateral dan multilateral sejumlah Rp 723,4 triliun.
"Artinya jika bantuan AS tersebut diputus tidak akan terlalu berpengaruh signifikan terhadap ekonomi. Ekonomi kita masih bisa berjalan," kata Bhima, saat dikontak tadi malam. Dia bilang, negara yang sangat tergantung pada bantuan AS adalah negara-negara miskin terutama di Afrika. (rakyatmerdeka)