Indonesia Harus Serius Merespons Kebocoran Data Facebook
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak satu juta pengguna Facebook di Indonesia disebut mengalami kebocoran data. Hal tersebut harus direspons secara serius oleh pemrintah Indonesia.
“Kebocoran data ini bukanlah peristiwa biasa karena telah mengancam privasi setiap orang, lembaga baik swasta maupun pemerintah yang memiliki akun dan data di Facebook,” kata Anggota Komisi I DPR RI Arwani Thomafi dalam keterangan persnya diterima Senin (9/4).
Menurut Arwani, pemerintah harus segera mengklarifikasi terkait satu juta akun FB yang bocor tersebut, mengingat pengguna FB berasal dari individu, lembaga swasta, lembaga pemerintah dan elite di Tanah Air.
“Saya menyarankan pemerintah dan instansi resmi negara dari pusat hingga di daerah untuk mempertimbangkan tutup akun FB untuk memastikan keamanan data yang dimiliki. Langkah ini semata-mata untuk memastikan data resmi pemerintah tidak bocor dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Arwani.
Terkait peristiwa ini, Arwani berharap pemerintah dapat melakukan penataan terhadap media sosial yang ada di Tanah Air untuk tunduk dan patuh atas aturan yang ada di Indonesia. Mulai soal hukum telematika, hingga persoalan pajak sejumlah medsos tersebut.
Menurutnya, pemerintah harus memastikan keberadaan sejumlah media sosial di Indonesia tersebut juga memiliki kontribusi bagi penerimaan keuangan negara melalui pajak.
“Saya mengusulkan Komisi I DPR untuk membentuk Panja khusus merespons skandal kebocoran data FB di Indonesia disebut satu juta akun diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Langkah ini penting untuk memastikan kedaulatan data setiap warga negara. Kebocoran data ini akan memiliki implikasi yang serius bagi siapa saja yang datanya diretas,” kata politikus dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.(fri/jpnn)