Indonesia Kena Sadap, Intelijen Harus Berbenah
jpnn.com - JAKARTA - Ketika banyak pihak mengecam penyadapan yang diduga dilakukan Amerika Serikat dan Australia terhadap banyak negara termasuk Indonesia, pengamat Intelejen dari Lesperssi, Rizal Darmaputra berpendapat lain.
Menurutnya, pemerintah Indonesia tak perlu beraksi berlebihan menyikapi itu itu. Namun harus dipastikan bagaimana pemerintah membenahi kinerja intelijen.
"Dengan terbongkarnya pengakuan Edward Snowden, kita tidak perlu reaksioner yang penting bagaimana kita evaluasi aparat intelejen," kata Rizal Darmaputra saat diskusi soal penyadapan itu di Cikini, Jakarta, Sabtu (9/11).
Dikatakannya, kekuatan intelijen negara, baik Badan Intelijen Negara, Badan Intelejen Strategis (BAIS) dan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) masing-masingnya memiliki strategi konta intelijen, itu lah yang mestinya diperkuat.
Yang terpenting lagi, katanya, lembaga-lembaga intelijen yang dimiliki Indonesia itu harus mampu mencari tahu, menggali informasi tentang apa saja yang diinginkan pihak luar dari Indonesia.
"Informasi apa yang menarik negara lain, kondisi ekonomi, politik atau apa? itu yang utama yang kita harus tahu," jelasnya.
Apalagi, tambah Rizal, setiap kedutaan besar menempatkan perwira intelejennya yang bersifat declare, termasuk Indonesia. Namun, ada intelijen yang tidak bersifat declare, atau semacam mata-mata yang bisa digunakan mengendus informasi itu.(Fat/jpnn)