Indonesia Kuasai Blok Mahakam Lagi, Sekjen PDIP Ikut Happy
jpnn.com, JAKARTA - Blok Migas Mahakam yang selama 50 tahun dikuasai asing akhirnya kembali menjadi milik Indonesia sepenuhnya. Terhitung sejak 1 Januari 2018, Pertamina mengelola blok migas di wilayah Kalimantan Timur itu.
PDI Perjuangan pun punya penilaian tersendiri soal kembalinya Blok Mahakam ke pangkuan RI. Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, pengelolaan Blok Mahakam oleh Pertamina sejak tanggal 1 Januari 2018 akan membawa dampak penting bagi ketahanan energi dan perekonomian nasional.
“Beroperasinya Blok Mahakam oleh Pertamina tidak hanya memperkuat kemampuan nasional di dalam mengelola sektor hulu minyak dan gas. Pengambilalihan operasi Blok kaya minyak tersebut menunjukkan kemajuan signifikan terhadap kedaulatan energi nasional,” ujar Hasto melalui pesan singkat, Selasa (2/12).
Karena itu PDI Perjuangan mengucapkan selamat kepada Presiden Joko Widodo maupun jajaran Kementerian ESDM, SKK Migas dan Pertamina atas langkah terobosan dan kerja keras mengembalikan Blok Mahakam yang sebelumnya dikelola PT Total E&P Indonesie (TEPI) dan Inpex. Hasto menambahkan, Pertamina yang kini mengelola Blok Mahakam telah memperoleh tambahan aset sekitar Rp 122 trilin.
“Revenue Pertamina dipastikan meningkat, demikian halnya profitabilitasnya. Kenaikan aset dan profit Pertamina ini menambah keuanggukan BUMN pelat merah tersebut di dalam menjalankan politik ekonomi negara. PDI Perjuangan berbangga bahwa kini Blok Mahakam telah dikelola oleh putra putri bangsa,” tegasnya.
Selain itu, Hasto juga meyakini kembalinya Blok Mahakam akan membuat pemerintahan Presiden Jokowi tak perlu menaikkan harga bahan bakar mintak. Dalam pandangan Hasto, langkah pemerintah dalam menata pengelolaan sektor energi selama ini menunjukkan hasil menggembirakan.
“Guna menghindari tekanan politik yang tidak perlu, maka kenaikan BBM tidaklah diperlukan, terlebih dengan potensi keuntungan Pertamina yang makin membesar. Berdasarkan kajian tepercaya, dengan pengelolaan Blok Mahakam tersebut maka tambahan keuntungan bersih bagi Pertamina diperkirakan mencapai Rp 4,6 triliun per tahun,” harapnya.(jpg/ara/jpnn)