Indonesia Resmi Keluar OPEC
Produksi Minyak Mentah TurunKamis, 11 September 2008 – 10:22 WIB
Menanggapi kemungkinan Indonesia kembali menjadi anggota OPEC, pengamat perminyakan Kurtubi menilai hal itu membutuhkan waktu panjang. Sebab, lanjut dia, upaya menggenjot produksi minyak tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. ’’Mungkin sepuluh tahun lagi. Saat itu produksi bisa di atas konsumsi, dan Indonesia kembali jadi net exporter,’’ katanya.
Menurut dia, upaya menaikkan produksi tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan lapangan-lapangan minyak yang sudah ada saat ini (eksisting) yang terus mengalami penurunan alamiah atau natural declining rate 13 persen tiap tahun. ’’Tetapi, harus dengan penemuan-penemuan cadangan baru,’’ terangnya.
Hal senada diungkapkan pengamat perminyakan dari Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto. Menurut dia, sulit bagi Indonesia menaikkan produksi secara signifikan dalam lima tahun ke depan. Apalagi, konsumsi BBM nasional naik 6-7 persen per tahun. ’’Jadi, meski OPEC membuka kesempatan untuk bisa masuk lagi, prediksi saya, itu akan sulit tercapai dalam lima tahun ke depan,’’ ujarnya.
Selain berpamitan, Indonesia memanfaatkan momen sidang OPEC tersebut untuk menjalin kerja sama bilateral dengan beberapa negara. Menurut Maizar Rahman, di luar agenda sidang, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengadakan pertemuan bilateral dengan menteri dari Aljazair, Iraq, dan Equador. ’’Pertemuan dilakukan untuk kerja sama eksplorasi dan produksi migas di negara-negara tersebut maupun impor minyak mentah dan elpiji dari Aljazair,’’ katanya.