Ingat Guru Honorer di Sorong, Politikus Gerindra Ini Mewek
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Bambang Riyanto tidak bisa menahan tangisnya ketika menceritakan kehidupan guru honorer di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Menurut Bambang, mereka hidup memprihatinkan. Walaupun hidup dalam keterbatasan, 800 tenaga pendidik dan kependidikan tetap mengabdi kepada negara, mencerdaskan anak-anak bangsa.
"Mereka ini mengajar di sekolah yang susah dijangkau dan jauh dari peradaban. Tiap hari jalan kaki di jalan setapak. Saya kagum dengan pengorbanan mereka. Mereka bukan PNS tapi mau berkorban sebegitu besarnya," kata Bambang, anggota Baleg DPR RI kepada JPNN sambil menangis, Selasa (10/10).
Menurut legislator Senayan dapil Jawa Tengah ini, tenaga pendidik seperti itulah yang harusnya diperhatikan. Jangan sampai pemerintah justru melupakan jasa para guru honorer ini.
"Saya bertemu mereka dan mendengarkan aspirasinya. Rupanya mereka baru kali ini didatangi anggota DPR. Mereka menitipkan pesan agar mereka bisa tetap mengajar di Sorong. Sebab, saat ini pemerintah lagi senang-senangnya pada guru garis depan," tuturnya.
Dia juga mengkritisi minimnya dana yang diterima honorer di Kabupaten Sorong. Dana otonomi khusus yang diterima nyatanya tidak mampu menjangkau seluruh kabupaten di Papua Barat.
"Saya yakin, di kabupaten lain juga mengalami hal sama. Bukan hanya di Sorong. Kalau modelnya seperti ini sampai kapan pun pendidikan tidak akan merata karena hanya daerah yang mudah dijangkau yang maju. Sedangkan wilayah terpencil tidak terjamah," pungkasnya. (esy/jpnn)