Kamis, 15 September 2016 – 15:35 WIB
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia UI) Rhenald Kasali. Foto: dokumen JPNN.Com
Tapi bagaimana dengan spread dan sustainable? "Bisnis jangan hanya melihat size saja. Tanpa melihat sustainability, maka saya khawatir kita memilih jalan yang keliru. Ingat, proyeksi lebih penting daripada performance. Hanya melihat hasil saat ini tanpa memandang ke depan, bisa berbahaya," kata Arief yang dikenal sebagai ahli strategic management itu.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo setelah kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Tiongkok dan pertemuan ASEAN di Laos, punya kesan yang sangat tegas dan masuk akal. Menurutnya, Indonesia harus punya core economy yang diunggulkan dan menjadi sektor utama pendulang devisa.
Di Shanghai, Presiden Jokowi saat bertatap muka dengan masyarakat Indonesia di sana menyebut pariwisata sangat penting. Karena itu, presiden meminta warga di sana untuk membantu mempromosikan Wonderful Indonesia kepada calon wisatawan asal Tiongkok.
Mantan Gubernur DKI ini dengan lugas membuat kesimpulan dan rencana yang khas seperti seorang chief executive officer (CEO) persusahaan. Terutama soal bidang apa yang akan dijadikan core business atau core economy negara yang bisa jadi andalan.(adv/jpnn)