Ingat Ya, Terlalu Lama Duduk bisa Sebabkan Sakit Jantung
jpnn.com - JAKARTA--Penyakit jantung bisa terjadi jika terbentuk plak kolesterol pada pembuluh darah koroner yang mengalirkan darah ke jantung. Salah satu faktor risiko penyakit jantung adalah gaya hidup sedentary di mana seseorang jarang beraktivitas fisik atau berolahraga.
Menurut laman, meetdoctor.com, seseorang yang menjalani gaya hidup sedentary sering disebut sebagai couch potato sebab ia lebih banyak duduk dibandingkan bergerak.
Gaya hidup sedentary tak hanya terjadi di rumah, lho. Saat Anda pergi bekerja dan menyetir kendaraan atau bahkan duduk sebagai penumpang hingga bekerja di balik meja saat di kantor juga bisa dikategorikan sebagai gaya hidup sedentary.
Intinya, jika Anda menghabiskan waktu duduk selama berjam-jam setiap harinya, Anda harus waspada. Pasalnya, terlalu lama duduk termasuk pemicu penyakit jantung, stroke, diabete dan beberapa jenis kanker.
Selain itu, duduk terlama lama bisa menyebabkan obesitas Seseorang yang terlalu lama duduk juga bisa menderita gangguan tekanan darah, mengalami penumpukan lemak di sekitar pinggang, serta jumlah kolesterol jahat (LDL) yang tidak normal.
Lantas, apa yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit jantung? Satu-satunya jalan keluar adalah mengurangi waktu yang dihabiskan untuk duduk dan lebih banyak bergerak. Misalnya, lebih banyak berdiri dibandingkan duduk kapan pun Anda memiliki kesempatan, seperti saat menelepon atau makan siang
Atau, cobalah berimprovisasi dengan bekerja sambil berdiri di meja yang lebih tinggi. Usulkanlah untuk berdiskusi mengenai pekerjaan sambil berjalan-jalan daripada hanya duduk di ruang pertemuan.
Banyak bergerak ketika bekerja memiliki dampak yang baik bagi kesehatan mereka yang sering duduk. Tidak hanya bisa membakar lebih banyak kalori, energi dalam tubuh pun akan bertambah.
Manfaat lain mengurangi waktu duduk adalah otot bekerja secara maksimal yang bisa memicu terbakarnya lemak dan gula yang ada dalam tubuh.
Saat duduk, proses metabolisme terhambat sehingga kesehatan pun terancam terganggu. Sebaliknya, saat Anda berdiri atau bergerak proses metabolisme ini akan kembali aktif. (meetdoctor/flo/jpnn)