Ini Alasan Ahok-Djarot Dinilai Unggul Pada Debat Kedua
jpnn.com - jpnn.com - Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dinilai lebih unggul dan menguasai panggung debat kedua pasangan calon Gubernur DKI yang digelar KPU DKI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1) malam.
Pasalnya, meski terus diserang, paslon yang akrab disapa Ahok-Djarot tersebut tidak terpancing dan bahkan dapat memberi jawaban-jawaban konkrit terhadap permasalahan yang dihadapi warga Jakarta.
"Jadi Ahok-Djarot saya kira lebih unggul. Sementara Anies-Sandi lebih banyak menyerang, publik menjadi kurang empati," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago, di Jakarta, Sabtu (28/1).
Menurut pria yang akrab disapa Ipang ini, ada beberapa instrumen yang menjadi keunggulan pasangan yang diusung PDI Perjuangan, NasDem, Hanura dan Golkar tersebut. Antara lain, Ahok-Djarot lebih mudah menjelaskan program yang sudah dilakukan dan yang akan dikerjakan.
"Ini menjadi keunggulan petahana, menguasai data dan sudah melakukan. Bukan sebatas coba coba. Sementara dari pasangan Anies-Sandi dan Agus-Sylvi belum ada terlihat program original. Masih nampak memoles dan memodifikasi program yang sudah dilakukan Ahok-Djarot," ucap Pangi.
Keunggulan lain, Ahok-Djarot terlihat langsung mengklarifikasi ketika diserang terkait birokrasi bekerja dengan rasa takut dan tekanan. Mantan Bupati Belitung Timur tersebut bahkan dengan lihai
mematahkan tuduhan.
Ahok kata Pangi, mengatakan selama ini menggerakkan birokrasi bekerja dengan hati. Dia kemudian mencontohkannya dengan sangat sederhana. Beberapa kali hadir pada pesta perkawinan PNS di lingkungan Pemprov DKI.
"Ahok juga dengan lugas dan tegas menjelaskan cara mengurai sengkarut problem birokrasi. Sangat sederhana, tak pakai teori yang macam macam. Menaikkan tunjangan dan memecat PNS yang melanggar sumpah jabatan. Ahok mempertahankan meritokrasi, menaikkan tunjangan supaya PNS menghentikan tradisi lama seperti pungutan girgirliar," pungkas Ipang.(gir/jpnn)