Ini Alasan Mengapa Wanita Suka Ngobrol Setelah Bercinta
jpnn.com - BANYAK orang merasa lebih nyaman untuk menyampaikan perasaan dan uneg-uneg mereka yang sebenarnya setelah berhubungan intim dengan pasangannya. Belakangan seorang peneliti dari AS mengetahui alasan di balik hal ini.
"Ngobrol setelah bercinta atau yang sering disebut dengan pillow talk adalah salah satu bahan utama dalam mempertahankan hubungan atau membuat pasangan merasa terpuaskan satu sama lain. Dan ini ada kaitannya dengan produksi hormon cinta atau disebut dengan oksitosin, yang cenderung dilepaskan setelah orgasme," kata peneliti Amanda Denes, seperti dilansir laman Daily Mail, Kamis (6/2).
Asisten profesor di Departemen Komunikasi University of Connecticut tersebut mengaku tertarik dengan peranan pillow talk dalam sebuah hubungan setelah mempelajari bahwa pengalaman pillow talk setiap orang dan dampaknya terhadap hubungan mereka cenderung berbeda-beda.
Menurutnya ketika seseorang mengalami orgasme, terjadilah perubahan fisiologis berupa pelepasan hormon oksitosin ke penjuru tubuh. Peningkatan jumlah oksitosin yang juga disebut 'hormon kepercayaan' ini telah lama dikaitkan dengan banyak perilaku sosial yang positif, dan kondisi ini tak hanya terjadi pada wanita, tapi juga pada pria.
Dari situ Denes pun menemukan wanita yang bisa mencapai orgasme akan merasa lebih intim dengan pasangannya setelah bercinta dibanding wanita yang tak bisa mendapatkan klimaks, dan pada akhirnya ini juga akan meningkatkan ikatan emosional antarpasangan.
Untuk itu Denes percaya oksitosin berada di balik alasan mengapa wanita yang bisa mencapai klimaks mempunyai rasa percaya dan koneksi yang lebih tinggi terhadap pasangannya, ketimbang wanita yang tidak bisa orgasme. Inilah yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan seorang wanita untuk berbagi perasaan dengan pasangannya atau tidak.
Tapi mengapa wanita jauh lebih banyak berbicara tentang perasaannya daripada pria adalah semata karena tingginya kadar hormon testosterone pria usai berhubungan intim menghambat respons oksitosin pada tubuh pria. "Keberadaan hormon testosterone pada pria itu jugalah yang diduga membuat pria cenderung kurang begitu hangat setelah bercinta," kata Amanda . (fny/jpnn)