Ini Bahaya Emboli yang Menyebabkan Ibu Bersalin Meninggal
jpnn.com - SURABAYA - Setelah melahirkan seharusnya menjadi momen bahagia bagi seorang ibu dan keluarga. Namun, hal tersebut tidak akan terjadi kepada ibu melahirkan yang mengalami kasus emboli.
Menurut spesialis kandungan dari RSUD dr Soetomo dr Pudjo Hartono SpOG, emboli adalah kondisi pembuluh darah yang mengalami sumbatan. Dengan adanya sumbatan itu, pasokan oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh akan terhambat. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh bakal rusak. Dengan begitu, pasokan oksigen terganggu. ''Intinya, terjadi sumbatan di pembuluh darah. Karena itu, darah tidak mendapat asupan oksigen,'' ujarnya kemarin (19/11).
Dia menjelaskan, ada dua emboli. Yakni, emboli air ketuban dan emboli udara. Emboli air ketuban dapat terjadi bila ada pembukaan pada dinding pembuluh darah. Imbasnya, air ketuban masuk ke pembuluh darah dan menjalar ke peredaran tubuh.
Hampir sama dengan emboli air ketuban, emboli udara memiliki ciri khas sama. Yaitu, masuknya gelembung udara ke pembuluh darah. Pasokan oksigen ke seluruh tubuh pun terhambat. Jika gelembung udaranya sampai ke jantung dan paru-paru, akibatnya bisa fatal. Namun, bila gelembung udaranya hanya masuk di otak, yang terjadi adalah kejang-kejang. ''Bergantung sasarannya ya. Kalau gelembungnya sampai di paru-paru dan jantung, dalam waktu singkat penderita bisa meninggal,'' terangnya.
Menurut dokter yang juga menjadi ketua IDI Surabaya tersebut, kasus emboli termasuk sangat langka tapi tetap harus diwaspadai.
Emboli, kata Pudjo, bukanlah kondisi yang bisa diprediksi. Kondisi tersebut bisa terjadi kapan saja tanpa pandang bulu. ''Tidak ada kondisi atau faktor risiko apa pun yang menyatakan bahwa seorang ibu hamil lebih rentan menderita emboli ketimbang yang lain. Kondisi ini sama sekali tidak bisa diperkirakan,'' tegas dokter yang juga menjadi ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Surabaya tersebut. (dha/mas/ayi)